Para pelaku usaha pangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menambah stok 4.750,6 ton beras, guna menjaga stabilitas harga beras menjelang peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW dan perayaan Imlek di daerah itu.

"Dalam minggu ini pasokan beras tiba dan bongkar di pelabuhan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepulauan Babel Tarmin AB di Pangkalpinang, Babel, Jumat.

Ia mengatakan saat ini stok beras di 17 gudang distributor sebanyak 7.375,8 ton dan dengan adanya penambahan pasokan 4.750,6 ton ini maka total stok beras dalam minggu ini mencapai 12.126,4 ton.

"Kita pastikan stok beras saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Pulau Bangka dan Belitung hingga dua bulan ke depannya," katanya.

Ia mengatakan ketersediaan stok beras yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menyambut peringatan hari besar keagamaan pada akhir Januari tahun 2025.

"Dengan adanya penambahan stok ini berdampak langsung kepada harga beras di pedagang eceran Pasar Pembangunan Pangkalpinang masih relatif stabil," katanya.

Misalnya harga beras jenis medium merek KTJ dan Matahari bertahan Rp14.500 per kilogram, beras merek Sendok Rp14.500 per kilogram. Demikian juga harga beras jenis premium merek Jeruk bertahan Rp15.500 per kilogram, RM dan TR bertahan Rp15.500 per kilogram.

"Stok beras yang terdata sekarang hanya distributor, sementara pedagang eceran tidak terdata, sehingga diperkirakan stok beras di masyarakat mencapai 15.000 hingga 20.000 ton," katanya.

Menurut dia, untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat ini, pelaku usaha masih mengandalkan pasokan beras dari luar daerah, karena produksi beras lokal masih terbatas.

"Kami berharap pelaku usaha ini terus meningkatkan pasokan untuk memperkuat stok beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sekaligus membantu pemerintah daerah dalam menekan inflasi," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2025