Nunukan (Antara Babel) - Konsulat RI Tawau, Malaysia mengunjungi keluarga warga negara Indonesia yang disandera kelompok bersenjata di perairan Lahad Datu Negeri Sabah, Malaysia beberapa waktu lalu.
Konsul RI Tawau Khrisna Djaelani melalui pesan singkat di Nunukan, Senin, menyampaikan rasa keprihatinan kepada anak dan istri salah satu korban penyanderaan kelompok tak dikenal yang berdomisili di RT 05 Desa Maspul, Kecamatan Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan.
WNI korban penculikan bernama Syawal tersebut, disandera kelompok bersenjata saat sedang menangkap ikan di perairan Lahad Datu, kondisi istrinya dalam keadaan hamil tua, kata dia.
Kedatangan Konsulat RI Tawau menemui keluarga Syawal mendampingi pejabat dari Kementerian Luar Negeri untuk memberikan semangat kepada keluarga korban agar tetap tenang.
Ia menegaskan, berkaitan dengan penyanderaan WNI yang berlangsung beberapa kali oleh kelomp[ok bersenjata di wilayah perairan Malaysia itu, sehingga membuat Pemerintah Indonesia mengirimkan nota protes kepada Pemerintah Malaysia.
Khrisna Djaelani menyatakan, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan pemerintah Malaysia maupun majikan korban penyanderaan itu untuk memberikan perhatian serius.
"Pemerintah Indonesia telah mengirimkan nota protes kepada Pemerintah Malaysia atas berulang-ulang terjadi penyanderaan terhadap WNI yang bekerja di negara itu," kata dia lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
Konsul RI Tawau Khrisna Djaelani melalui pesan singkat di Nunukan, Senin, menyampaikan rasa keprihatinan kepada anak dan istri salah satu korban penyanderaan kelompok tak dikenal yang berdomisili di RT 05 Desa Maspul, Kecamatan Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan.
WNI korban penculikan bernama Syawal tersebut, disandera kelompok bersenjata saat sedang menangkap ikan di perairan Lahad Datu, kondisi istrinya dalam keadaan hamil tua, kata dia.
Kedatangan Konsulat RI Tawau menemui keluarga Syawal mendampingi pejabat dari Kementerian Luar Negeri untuk memberikan semangat kepada keluarga korban agar tetap tenang.
Ia menegaskan, berkaitan dengan penyanderaan WNI yang berlangsung beberapa kali oleh kelomp[ok bersenjata di wilayah perairan Malaysia itu, sehingga membuat Pemerintah Indonesia mengirimkan nota protes kepada Pemerintah Malaysia.
Khrisna Djaelani menyatakan, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan pemerintah Malaysia maupun majikan korban penyanderaan itu untuk memberikan perhatian serius.
"Pemerintah Indonesia telah mengirimkan nota protes kepada Pemerintah Malaysia atas berulang-ulang terjadi penyanderaan terhadap WNI yang bekerja di negara itu," kata dia lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016