Toboali (Antara Babel) - Puluhan petani di Toboali mendatangi Bupati Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk menuntut janji pemerintah kabupaten yang akan mengganti rugi lahan pertanian yang terkena imbas perlebaran jalan.

"Kami berharap pemerintah kabupaten segera membayar ganti rugi lahan yang terkena imbas pembangunan jalan," kata perwakilan petani Keling, di Toboali, Jumat.

Ia menjelaskan Sekda yang mewakili pemkab berjanji akan mengganti seluruh lahan milik petani karet dan lada putih saat petani mendatangi kantor DPRD pada bulan lalu.

"Hingga saat ini janji itu hanya tinggal janji," katanya.

Menurut dia, semua warga mendukung pembangunan jalan itu, namun sebaiknya tanam tumbuh sudah puluhan tahun yang terkena imbas pembangunan itu harus diganti.

"Kami tanam pohon itu mengeluarkan tenaga, waktu, dan biaya yang tidak sedikit, sebaiknya pemkab segera membayar ganti rugi tanaman itu," katanya.

Bupati Bangka Selatan Justiar Noer menegaskan pembangunan jalan akan terus dilakukan dan pembayaran ganti rugi tanam tumbuh akan dilakukan setelah pembersihan lahan.

"Kalau petani tetap minta bayar ganti rugi maka otomatis pembangunan jalan ini tidak selesai tahun ini, dan petani bisa dikatakan sebagai penghalang bagi negara untuk membangun," katanya.

Ia menyarankan sebaiknya petani segera menyampaikan data-data tanam tumbuh yang terkena imbas dan serahkan kepada dirinya untuk diproses.

"Sampaikan datanya kepada saya, kalau kalian menang saya bayar, namun bila kalah kalian dihukum karena menjadi penghalang," katanya pula.

Pewarta: Juniardi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016