Simpang Empat, Sumbar, (Antara Babel) - Banjir disertai longsor (galodo)
melanda Nagari Sinuruik Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat,
Sumatera Barat (Sumbar), mengakibatkan ratusan rumah terendam dan arus
transportasi dua kabupaten terputus.
"Benar, hujan terjadi sejak dua hari terakhir membuat banjir dan longsor terjadi di Sinuruik Talamau. Hingga pagi ini sekitar pukul 10.00 WIB arus transportasi Panti Kabupaten Pasaman-Simpang Empat Pasaman Barat masih terputus," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pasaman Barat, Try Wahluyo di Simpang Empat, Jumat.
Ia mengatakan banjir yang terjadi disebabkan meluapnya Sungai Batang Sinuruik karena hujan yang terus menerus dua hari terakhir.
Selain banjir, longsor juga terjadi sehingga material longsor berupa bebatuan, pasir dan tanah menutupi badan jalan yang ada.
"Longsor dan banjir diperkirakan terjadi pada Jumat (6/1) subuh. Lokasi longsor ini tepatnya di bekas longsor yang terjadi beberapa tahun lalu di Jorong Paraman Sinuruik. Saat ini arus transportasi terputus," katanya.
Ia menyebutkan akibat banjir tersebut, lebih dari 100 unit rumah terendam banjir dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.
Dari data sementara BPBD Pasaman Barat tidak ada korban jiwa dan rumah yang terendam banjir lebih dari 100 unit rumah.
Pihaknya bersama instansi terkait mulai dari PMI, pihak Kecamatan Talamau, Kepolisian, Dinas Perhubungan dan TNI juga sedang turun kelapangan untuk memberikan pertolongan.
"Saat ini alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum sudah menuju ke lokasi untuk membersihkan material longsor. Terhadap warga yang rumahnya terendam dibantu untuk evakuasi," sebutnya.
Selain banjir di Nagari Sinuruik, banjir juga terjadi di Nagari Talu tepatnnya di pasar Talu. Sejumlah rumah warga, SMK dan Masjid terendam banjir.
"Saat ini hujan terus terjadi. Diminta warga tetap waspada. Kami akan memberikan bantuan secepatnya bersama instansi terkait," sebutnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Benar, hujan terjadi sejak dua hari terakhir membuat banjir dan longsor terjadi di Sinuruik Talamau. Hingga pagi ini sekitar pukul 10.00 WIB arus transportasi Panti Kabupaten Pasaman-Simpang Empat Pasaman Barat masih terputus," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pasaman Barat, Try Wahluyo di Simpang Empat, Jumat.
Ia mengatakan banjir yang terjadi disebabkan meluapnya Sungai Batang Sinuruik karena hujan yang terus menerus dua hari terakhir.
Selain banjir, longsor juga terjadi sehingga material longsor berupa bebatuan, pasir dan tanah menutupi badan jalan yang ada.
"Longsor dan banjir diperkirakan terjadi pada Jumat (6/1) subuh. Lokasi longsor ini tepatnya di bekas longsor yang terjadi beberapa tahun lalu di Jorong Paraman Sinuruik. Saat ini arus transportasi terputus," katanya.
Ia menyebutkan akibat banjir tersebut, lebih dari 100 unit rumah terendam banjir dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.
Dari data sementara BPBD Pasaman Barat tidak ada korban jiwa dan rumah yang terendam banjir lebih dari 100 unit rumah.
Pihaknya bersama instansi terkait mulai dari PMI, pihak Kecamatan Talamau, Kepolisian, Dinas Perhubungan dan TNI juga sedang turun kelapangan untuk memberikan pertolongan.
"Saat ini alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum sudah menuju ke lokasi untuk membersihkan material longsor. Terhadap warga yang rumahnya terendam dibantu untuk evakuasi," sebutnya.
Selain banjir di Nagari Sinuruik, banjir juga terjadi di Nagari Talu tepatnnya di pasar Talu. Sejumlah rumah warga, SMK dan Masjid terendam banjir.
"Saat ini hujan terus terjadi. Diminta warga tetap waspada. Kami akan memberikan bantuan secepatnya bersama instansi terkait," sebutnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017