Tantowi Yahya Minta Pemerintah Tegas Terhadap Australia

Senin, 30 September 2013 14:29 WIB

Jakarta (Antara Babel) - Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Fraksi Partai Golkar Tantowi Yahya meminta pemerintah tegas menolak rencana Australia dalam kebijakan penanganan pencari suaka karena menyinggung secara langsung kedaulatan Indonesia.

"Kami tidak setuju dengan itu. Konsensus antara pemerintah dan DPR tidak setuju dengan rencana yang sekarang sedang diproyeksikan oleh Perdana Menteri baru, Tony Abbott," kata Tantowi Yahya dalam siaran pers di Jakarta, Senin.

Tantowi mengatakan, kebijakan Australia tersebut akan sangat ofensif dan DPR mendukung sepenuhnya pernyataan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan DPR menolak kebijakan itu.

Diberitakan Perdana Menteri terpilih Australia Tony Abbott hari ini dijadwalkan berkunjung ke Jakarta ditemani Menlu Julie Bishop dan Menteri Imigrasi Scott Morrison untuk bertemu Presiden Yudhoyono.

Isu utama yang dibawa adalah untuk menghentikan imigran gelap yang menyeberang ke Australia dengan menggunakan kapal atau sering disebut sebagai manusia perahu.

Tidak saja mengembalikan perahu dan pengungsi ke Indonesia, Australia juga akan menempatkan polisi Australia di Indonesia.

Usai terpilih sebagai Perdana Menteri, Tony Abbott telah mewujudkan janjinya menggelontorkan dana sebesar 420 juta dolar Australia dan meminta pihak berwenang agar mengambil tindakan tegas mencegat perahu-perahu yang hendak masuk ke wilayah Australia dan mengembalikannya ke wilayah Indonesia.

Duta Besar Australia, Greg Moriarty dalam pertemuan dengan Dewan Pertahanan Nasional menyatakan Australia tidak meminta persetujuan Indonesia namun meminta permakluman.

Pewarta: Pewarta: Sella Panduarsa Gareta

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013

Terkait

Tantowi tak Setuju Revisi UU Intelijen

Senin, 18 Januari 2016 13:50

Golkar Sudah Siapkan Pengganti Setya Novanto

Kamis, 17 Desember 2015 13:43

Tantowi Minta Pemerintah Tegas Soal Wilayah Udara

Kamis, 10 September 2015 12:08
Terpopuler