Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengembangkan budi daya ikan nila salin setelah komoditas tersebut menunjukkan prospek usaha meningkat, menyusul panen 1,2 ton oleh Pokdakan BLA Desa Terentang III, Kecamatan Koba.

Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Jumat, mengatakan produksi tersebut memiliki nilai ekonomi sekitar Rp30 juta dan seluruh hasil panen langsung diserap pengepul sebanyak 30.000 ekor untuk kebutuhan pasar.

“Panen ini menunjukkan bahwa nila salin memiliki prospek usaha yang baik bagi masyarakat. Permintaan pasar kuat dan penyerapan hasil panen berlangsung setiap hari,” kata Bupati.

Ia mengatakan pemerintah daerah terus memperluas pengembangan nila salin melalui penebaran benih. Pada kegiatan panen tersebut, ditaburkan 7.000 benih dan ke depan ditargetkan mencapai 15.000 benih sebagai penguatan ketahanan pangan daerah.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Bangka Tengah Imam Soehadi mengatakan nila salin termasuk komoditas air payau yang potensial selain kakap putih, udang vaname, dan kepiting bakau.

“Tahun ini pemerintah daerah menyiapkan tiga paket bantuan sarana produksi, masing-masing senilai Rp50 juta, guna mendukung pengembangan usaha masyarakat pesisir,” ujarnya.

Ketua Pokdakan BLA, Haji Is, mengatakan pemeliharaan nila salin lebih mudah dibandingkan udang sehingga risiko usaha lebih rendah. Dari satu ton pakan yang dipersiapkan untuk tiga bulan pemeliharaan, masih tersisa tujuh karung.

“Efisiensi pakan cukup tinggi dan hasil panen memberikan keuntungan. Dengan permintaan pasar yang stabil, kami berencana menambah jumlah kolam,” katanya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2025