Muntok (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengoptimalkan peran organisasi kemasyarakatan dalam menjaga kedamaian, persatuan dan kesatuan bangsa agar pembangunan berjalan sesuai yang direncanakan.

"Kami harapkan peran organisasi kemasyarakatan (ormas) seperti Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) dan Forum Pembauran Kebangsaan mampu menjalankan tugas dan fungsinya dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat," kata Kepala Kantor Penanggulangan Bencana, Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bangka Barat, Sutarmo di Muntok, Kamis.

Ia mengatakan, pemerintah daerah akan terus mendorong peran ormas, lembaga dan tokoh masyarakat untuk mendukung terciptanya ketenteraman dan ketertiban masyarakat.

Hal ini disampaikan Sutarmo dalam kegiatan sosialisasi pembekalan dan optimalisasi tugas kepengurusan FKUB, FKDM, FKP sebagai mitra pemerintah daerah dalam menjaga kamtibmas yang diikuti pengurus ormas serta para tokoh agama dan tokoh masyarakat dari seluruh kecamatan di daerah itu.

Pada kesempatan itu Sutarmo mengingatkan potensi besar kekayaan yang dimiliki Indonesia ynag terdiri dari berbagai macam suku bangsa, adat istiadat, agama, bahasa dan karakter masyarakatnya.

"Sistem masyarakat sangat heterogen dan secara vertikal maupun horizontal merupakan potensi besar untuk menjadi cepat berkembang sekaligus potensi konflik yang sangat potensial," kata dia.

Menurut dia, permasalahan yang masih sering dijumpai yaitu masih adanya gejala intoleransi dan radikalisasi di lingkungan internal dan antarumat beragama, bahkan dengan pemerintah. Selain itu gejala konflik sosial dengan mengangkat isu SARA juga masih dijumpai.

"Permasalahan lain yaitu kelompok masyarakat yang merasa kepentingan dan hak-haknya belum tertampung juga masih sering dijumpai," kata dia.

Pemkab dalam hal ini memiliki peran sebagai fasilitator koordinasi antarorganisasi perangkat daerah dengan instansi vertikal terkait agar ketenteraman dan keamanan masyarakat terus terjaga.

"Kami juga berupaya keras untuk terus menumbuhkembangkan keharmonisan, saling pengertian, menghormati dan saling percaya di antara anggota masyarakat dario berbagai suku, ras dan etnis yang ada di daerah," kata dia.

Namun, menurut dia, pemerintah tidak akan mampu bekerja sendiri dan membutuhkan kerja sama dan kerja bersama-sama dengan masyarakat, melalui lembaga, tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Kontribusi dalam pembinaan warga atau umat untuk menebarkan pesan menyejukkan dan merekatkan di antara warga dan umat merupakan peran lembaga atau tokoh masyarakat.

"Mereka merupakan ujung tombak dalam menciptakan kerukunan, ketertiban dan ketenteraman masyarakat sekaligus pencegah dan alat dalam mengelola konflik bernuansa SARA," kata dia.

Ia mengatakan, untuk menyukseskan berbagai pola tersebut diharapkan para tokoh, pengurus dan warga menjaga sinergitas dan koordinasi dengan baik sekaligus masyarakat perlu terus dibentuk semangat pengabdian dalam rangka menunjang penyelenggaraan pemerinyahan dan pembanggunan di daerah.

"Mereka harus mampu menjadi rekan pemerintah dalam menyukseskan berbagai program pembangunan daerah demi meningkatnya kesejahteraan masyarakat." kata dia.

Dia optimistis dengan terjaganya keamanan dan ketertiban di masyarakat, berbagai rencana pembangunan akan cepat tercapai dan masyarakat akan semakin merasa aman, damai dan tertib.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017