Pangkalpinang (Antara Babel) - Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (Asita) Bangka Belitung Yuna Ekowati Lukman menyatakan tarif transportasi angkutan udara paket wisata masih tinggi sehingga mempengaruhi kunjungan wisatawan ke daerah itu.
"Apabila tarif angkutan udara ini dapat ditekan kisaran Rp400.000 sampai maksimal Rp500.000, kami yakin 40 persen wisatawan yang berkunjung ke Bali akan berpindah ke Bangka Belitung," katanya di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia menjelaskan, dalam kondisi normal, tarif transportasi udara rute Jakarta - Bangka berkisar Rp500.000 hingga Rp600.000 dan pada saat momen hari raya keagamaan seperti Idul Fitri, Natal, Cheng Beng tarif tiket mencapai Rp900.000 hingga Rp1 juta lebih per orang.
"Tingginya tarif transportasi dan akomodasi paket wisata ini, sehingga paket wisata Bangka Belitung sulit bersaing dengan paket wisata yang ditawarkan ke daerah lain yang cukup murah," ujarnya.
Ia mengatakan, apabila dibandingkan dengan paket wisata ke Bali, maka tarif ke Bangka memang mencekik leher karena jauh lebih mahal untuk jenis pelayanan yang sama.
Tarif pesawat dari Jakarta ke Pangkalpinang berkisar Rp550.000 hingga Rp600.000, sementara untuk ke Bali berkisar Rp250.000 hingga Rp300.000 per orang.
Sementara itu, tarif kamar per harinya di hotel bintang di Bangka Belitung dengan Bali relatif sama berkisar Rp250.000 hingga Rp300.000 per hari.
"Kami percaya, pemerintah daerah sudah berupaya untuk menekan tarif angkutan udara ini, namun pihak penerbangan masih memanfaatkan kondisi sekarang, mungkin termintaan tinggi sementara penerbangan terbatas, sehingga mereka menggunakan hukum ekonomi," ujarnya.
Ia berharap, tarif transportasi paket wisata ini dapat ditekan dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bangka Belitung yang memiliki objek wisata yang indah, menarik dan unik untuk dinikmati.
"Kami berharap tarif transportasi ini dapat ditekan hingga Rp400.000 per orang dan ini sudah cukup baik untuk mendorong pertumbuhan wisata Bangka Belitung," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013
"Apabila tarif angkutan udara ini dapat ditekan kisaran Rp400.000 sampai maksimal Rp500.000, kami yakin 40 persen wisatawan yang berkunjung ke Bali akan berpindah ke Bangka Belitung," katanya di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia menjelaskan, dalam kondisi normal, tarif transportasi udara rute Jakarta - Bangka berkisar Rp500.000 hingga Rp600.000 dan pada saat momen hari raya keagamaan seperti Idul Fitri, Natal, Cheng Beng tarif tiket mencapai Rp900.000 hingga Rp1 juta lebih per orang.
"Tingginya tarif transportasi dan akomodasi paket wisata ini, sehingga paket wisata Bangka Belitung sulit bersaing dengan paket wisata yang ditawarkan ke daerah lain yang cukup murah," ujarnya.
Ia mengatakan, apabila dibandingkan dengan paket wisata ke Bali, maka tarif ke Bangka memang mencekik leher karena jauh lebih mahal untuk jenis pelayanan yang sama.
Tarif pesawat dari Jakarta ke Pangkalpinang berkisar Rp550.000 hingga Rp600.000, sementara untuk ke Bali berkisar Rp250.000 hingga Rp300.000 per orang.
Sementara itu, tarif kamar per harinya di hotel bintang di Bangka Belitung dengan Bali relatif sama berkisar Rp250.000 hingga Rp300.000 per hari.
"Kami percaya, pemerintah daerah sudah berupaya untuk menekan tarif angkutan udara ini, namun pihak penerbangan masih memanfaatkan kondisi sekarang, mungkin termintaan tinggi sementara penerbangan terbatas, sehingga mereka menggunakan hukum ekonomi," ujarnya.
Ia berharap, tarif transportasi paket wisata ini dapat ditekan dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bangka Belitung yang memiliki objek wisata yang indah, menarik dan unik untuk dinikmati.
"Kami berharap tarif transportasi ini dapat ditekan hingga Rp400.000 per orang dan ini sudah cukup baik untuk mendorong pertumbuhan wisata Bangka Belitung," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013