Pangkalpinang (Antara Babel) - Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia mencatat ekspor produk perikanan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari Januari hingga 15 Agustus 2017 naik 80 persen dari total ekspor tahun lalu sebanyak 25.000 ton.
"Ini peluang yang baik bagi pemerintah daerah untuk terus menggali potensi perikanan yang ada," kata Kepala BKIPM KKP Republik Indonesia, Dr. Ir. Rina, MSi di Pangkalpinang, Senin.
Ia menjelaskan ekspor hasil perikanan di Kepulauan Bangka Belitung tahun lalu mencapai 25.000 ton senilai Rp1,2 triliun atau mengalami peningkatan dua kali lipat dibandingkan dua tahun sebelumnya.
"Diperkirakan ekspor perikanan Agustus hingga Desember tahun ini akan terus naik, karena permintaan pasar di negara-negara Asia seperti Jepang, Tiongkok, Australia, Malaysia, Singgapura dan negara lainnya terus meningkat," ujarnya.
Rina mengatakan peningkatan ekspor ini, karena semakin membaiknya mutu dan kualitas hasil perikanan di daerah ini. Saat ini unit pengolahan perikanan di Kepulauan Babel juga mengalami peningkatan yaitu dari 3 unit menjadi 12 unit.
"Alhamdulillah seluruh unit pengolahan perikanan di daerah ini sudah memiliki sertifikat dan sudah bisa mengekspor perikanan sesuai standar yang ditetapkan Indonesia," katanya.
Menurut dia, standar perikanan di daerah ini sudah di tingkat B dan dapat dipasarkan di Amerika dan negara lainnya.
"Memang, beberapa tujuan ekspor ini memberlaku standar yang berbeda-beda. Uni Eropa menetapkan standar A, Amerika standar B dan negara-negara lainnya standar C," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Ini peluang yang baik bagi pemerintah daerah untuk terus menggali potensi perikanan yang ada," kata Kepala BKIPM KKP Republik Indonesia, Dr. Ir. Rina, MSi di Pangkalpinang, Senin.
Ia menjelaskan ekspor hasil perikanan di Kepulauan Bangka Belitung tahun lalu mencapai 25.000 ton senilai Rp1,2 triliun atau mengalami peningkatan dua kali lipat dibandingkan dua tahun sebelumnya.
"Diperkirakan ekspor perikanan Agustus hingga Desember tahun ini akan terus naik, karena permintaan pasar di negara-negara Asia seperti Jepang, Tiongkok, Australia, Malaysia, Singgapura dan negara lainnya terus meningkat," ujarnya.
Rina mengatakan peningkatan ekspor ini, karena semakin membaiknya mutu dan kualitas hasil perikanan di daerah ini. Saat ini unit pengolahan perikanan di Kepulauan Babel juga mengalami peningkatan yaitu dari 3 unit menjadi 12 unit.
"Alhamdulillah seluruh unit pengolahan perikanan di daerah ini sudah memiliki sertifikat dan sudah bisa mengekspor perikanan sesuai standar yang ditetapkan Indonesia," katanya.
Menurut dia, standar perikanan di daerah ini sudah di tingkat B dan dapat dipasarkan di Amerika dan negara lainnya.
"Memang, beberapa tujuan ekspor ini memberlaku standar yang berbeda-beda. Uni Eropa menetapkan standar A, Amerika standar B dan negara-negara lainnya standar C," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017