Pangkalpinang (Antara Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengusulkan untuk membuat kebijakan stabilitas harga karet pada pertemuan tingkat menteri Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) di Pangkaklpinang, 26-29 September 2017 sebagai upaya menjaga nilai komoditas tersebut di pasaran dunia.

"Kami mengusulkan untuk membuat kebijakan guna menjaga stabilitas harga komoditas karet saat berlangsungnya pleno gubernur IMT-GT agar dapat dinikmati hasilnya bagi para petani di tiga negara terutama di Kepulauan Babel," kata Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Kamis.

Ia menerangkan, Indonesia, Malaysia dan Thailand merupakan negara penghasil karet terbesar di dunia sehingga kebijakan tersebut sangat berpengaruh dalam menjaga stabilitas harga komoditas itu di pasaran.

"Kami akan menggelar pertemuan susulan dengan delegasi dari Malaysia dan Thailand untuk menindaklanjuti dan mematangkan usulan stabilitas harga karet tersebut," ujarnya.

Menurut Erzaldi, direncanakan ketiga negara akan membentuk "rubber district" dengan membangun perusahaan pengolahan di bidang karet di wilayah Sumatera dan Malaysia.

"Pemprov Kepulauan Babel juga harus mempersiapkan infrastruktur untuk menunjang kebijakan 'rubber district' agar stabilitas dan peningkatan harga komoditas karet dari daerah ini dapat segera terwujud," katanya menerangkan.

Selain itu, lanjut dia, Pemprov Kepulauan Babel juga mengusulkan dan mengambil inisiatif agar wilayahnya dapat diikutsertakan dalam strategi pengembangan kota hijau.

"Selama ini program kerja IMT-GT belum memberikan sumbangsihnya terhadap Kepulauan Babel sehingga pemerintah daerah mengambil inisiatif untuk mengikutsertakan wilayahnya dalam strategi pengembangan kota hijau," katanya.

Pewarta: Mahendra

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017