Pangkalpinang (Antara Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memfokuskan kegiatan eliminasi demam berdarah dengue di Kabupaten Bangka Barat dan Bangka Tengah, sebagai upaya pemerintah menjadikan daerah itu bebas DBD.

"Saat ini baru lima kabupaten/koba yang bebas DBD, sementara dua kabupaten lainnya masih ditemukan kasus baru penyakit akibat gigitan nyamuk itu," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Kepulauan Babel, Muhammad Hendri di Pangkalpinang, Jumat.

Ia menjelaskan lima kabupaten/kota yang dinyatakan bebas DBD oleh Kemeterian Kesehatan yaitu Kabupaten Bangka, Bangka Selatan, Belitung, Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang, karena dalam dua tahun terakhir ini tidak ditemukan kasus DBD.

Sementara itu Kabupaten Bangka Barat dan Bangka Tengah dalam tahun ini masih ditemukan penularan dan kasus baru DBD, sehingga program pemberantasan dan penanggulangan DBD 2018 lebih difokuskan ke dua kabupaten tersebut.

"Kasus DBD yang ditemukan tidak banyak hanya kisaran 10 kasus baru, namun demikian ini menjadi prioritas untuk menjadikan daerah ini bebas DBD," ujarnya.

Hendri mengatakan kegiatan eliminasi DBD di dua kabupaten tersebut mulai dari sosialisasi peningkatan kesadaran masyarakat menjaga lingkungan, pembinaan, pelatihan kader, memperkuat stok obat-obatan hingga pemberian bantuan pembasmi jentik dan induk nyamuk.

"Kami menilai kesadaran masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk ini sudah cukup baik, namun tetap saja ada penularan penyakit berbasis lingkungan ini," ujarnya.

Berdasarkan hasil pemantauan petugas di lapangan, kata dia rata-rata kasus DBD baru ditemukan di keluarga penambang bijih timah yang menginap di hutan, rawa-rawa dan pantai.

"Pada tahun depan kegiatan eliminasi DBD lebih difokuskan kepada masyarakat penambang bijih timah di Bangka Barat dan Bangka Tengah, guna mempercepat mewujudkan provinsi bebas DBD," ujarnya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017