Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menambah lima unit perahu karet untuk mempercepat evakuasi korban bencana alam di daerah ini.
"Mudah-mudahan Februari tahun ini lima unit perahu sudah ada untuk memperkuat tim reaksi cepat membantu korban banjir," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Najamuddin, di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menjelaskan saat ini jumlah perahu karet sebanyak 11 unit dan dinilai masih kurang untuk mengevakuasi maupun penyaluran bantuan pangan kepada korban banjir dan bencana alam lainnya.
"Dengan adanya penambahan perahu karet ini, tentu sarana dan prasarana semakin lengkap untuk membantu korban bencana alam," katanya.
Najamuddin menyatakan bahwa anggaran pengadaan lima unit perahu karet ini berasal dari APBD, sebagai upaya pemerintah daerah dalam mempercepat pemberian bantuan kepada korban bencana.
"Kami terus berbenah dan memperkuat tim reaksi cepat melalui peningkatan sarana serta prasarana yang diperlukan," katanya.
Menurut dia, saat ini potensi banjir, angin puting beliung dan kecelakaan kapal di laut masih tinggi, karena perubahan cuaca yang cukup ekstrem.
"Kami siagakan tim reaksi cepat selama 24 jam untuk menangani dan membantu korban bencana yang bisa datang kapan saja," ujarnya lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Mudah-mudahan Februari tahun ini lima unit perahu sudah ada untuk memperkuat tim reaksi cepat membantu korban banjir," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Najamuddin, di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menjelaskan saat ini jumlah perahu karet sebanyak 11 unit dan dinilai masih kurang untuk mengevakuasi maupun penyaluran bantuan pangan kepada korban banjir dan bencana alam lainnya.
"Dengan adanya penambahan perahu karet ini, tentu sarana dan prasarana semakin lengkap untuk membantu korban bencana alam," katanya.
Najamuddin menyatakan bahwa anggaran pengadaan lima unit perahu karet ini berasal dari APBD, sebagai upaya pemerintah daerah dalam mempercepat pemberian bantuan kepada korban bencana.
"Kami terus berbenah dan memperkuat tim reaksi cepat melalui peningkatan sarana serta prasarana yang diperlukan," katanya.
Menurut dia, saat ini potensi banjir, angin puting beliung dan kecelakaan kapal di laut masih tinggi, karena perubahan cuaca yang cukup ekstrem.
"Kami siagakan tim reaksi cepat selama 24 jam untuk menangani dan membantu korban bencana yang bisa datang kapan saja," ujarnya lagi.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018