Koba (Antaranews Babel) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Dedi Muchdiyat mengatakan pemasaran ikan air tawar ke Batam, Kepulauan Riau hingga kini masih terkendala transportasi.

"Pengusaha dari Batam sudah meminta untuk dipasok ikan air tawar dari Bangka Tengah, namun belum bisa direalisasikan karena terkendala alat angkut," kata Dedi di Koba, Kamis.

Ia menjelaskan, pengusaha ikan dari Batam meminta pasokan lele sebanyak 12 ton, patin empat ton, nila dua ton, dan para pembudi daya bisa memenuhi sesuai permintaan namun masih terkendala alat angkut.

"Namun demikian, kami tetap berupaya menyediakan kapal angkut dan sudah kita usulkan penyediaan kapal ke Batam, kalau produksi ikan jelas sangat memadai dan tentu bisa memenuhi permintaan," katanya.

Ia mengatakan, usaha perikanan budi daya sudah berkembang cukup pesat di daerah itu dan praktis tersebar pada setiap kecamatan dengan produksi yang lumayan besar.

"Kami dari pemerintah daerah juga membina sejumlah Unit Pembenihan Rakyat (UPR) yang dikelola secara berkelompok untuk memenuhi berbagai jenis bibit ikan air tawar di daerah itu," katanya.

Ia mengatakan, pada 2018 Dinas Kelautan dan Perikanan Bangka Tengah terus berinovasi dan melakukan sejumlah terobosan untuk meningkatkan produksi ikan air tawar dalam rangka meningkatkan kesejahteraan para kelompok budi daya ikan air tawar.

"Sejumlah inovasi yang kami lakukan tidak hanya meningkatkan produksi ikan, tetapi juga meningkatkan pendapatan yang pada akhirnya nanti mampu juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018