Jakarta (Antaranews Babel)- Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) menyatakan pihaknya telah menyiapkan rencana induk kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di tiga sektor yakni kebutuhan tenaga guru, tenaga kesehatan dan tenaga insinyur hingga 2024.
"Kami sudah menyiapkan rencana induk kebutuhan SDM hingga 2024. Di rencana induk, kami hitung berapa kebutuhan tenaga kerja per masing-masing bidang. Contohnya guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), berapa kebutuhan guru otomotif, elektro ada di dalam rencana induk ini," ujar Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Kemristekdikti Ali Ghufron Mukti di Jakarta, Senin.
Selain menghitung kebutuhan guru SMK, di rencana induk itu juga dibahas mengenai kebutuhan guru Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan juga Sekolah Menengah Atas (SMA). Begitu juga untuk tenaga kesehatan dan keinsinyuran. Untuk penghitungan berapa yang dibutuhkan juga mengacu pada peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengenai kebutuhan guru.
"Bahkan untuk tenaga kesehatan, kami sudah bikin hingga tingkat provinsi."
Dalam rencana induk itu juga, kata dia, untuk tenaga keinsinyuran bahkan dihitung tidak hanya kebutuhan tenaga untuk tingkat sarjana bahkan untuk tingkat diploma.
"Memang harus diakui rencana induk kita lemah sekali, jadi perlu disesuaikan dengan kondisi yang ada seperti saat ini era disrupsi," cetus Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menginisiasi peta jalan pembangunan SDM di Tanah Air. Peta jalan tersebut akan mencakup prioritas industri nasional yang akan dikembangkan seperti berapa kebutuhan SDM; kualifikasi/kompetensi SDM dan tahapan pemenuhan serta pembiayaan.
Ghufron mengatakan rencana induk yang dibuat Kemristekdikti tersebut akan digabungkan dengan rencana induk kebutuhan SDM di sejumlah kementerian.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018