Toboali (Antaranews Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membangun jembatan darurat di Desa Rindik yang roboh akibat dihantam banjir agar akses transportasi masyarakat kembali lancar.
"Kami sudah membuat jembatan darurat menggunakan bongkahan kayu, sehingga akses ke daerah itu tidak lagi lumpuh total," kata Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perhubungan Kabupaten Bangka Selatan, M Sormin di Toboali, Sabtu (19/5).
Akses ke Desa Rindik dan Kepoh nyaris tertutup total karena jembatan "plat decker" di kawasan itu roboh akibat terjangan banjir pada Kamis (17/5).
"Rencananya jembatan 'plat decker' ini akan ditingkatkan kapasitasnya menjadi 'box culvert' karena melihat kondisi lapangan tidak memungkinkan lagi pakai gaya lama," ujarnya.
Menurut Sormin berdasarkan kondisi lokasi saat ini anggaran yang akan direalisasikan untuk pembangunan jembatan baru kurang lebih sekitar Rp300 juta.
"Yang jelas saat ini kami fokuskan agar jembatan alternatif segera selesai dibangun agar akses ke dua desa itu bisa kembali normal, apalagi jembatan 'plat dekcer' ini merupakan satu-satunya jalan yang menghubungkan kedua desa," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Kami sudah membuat jembatan darurat menggunakan bongkahan kayu, sehingga akses ke daerah itu tidak lagi lumpuh total," kata Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perhubungan Kabupaten Bangka Selatan, M Sormin di Toboali, Sabtu (19/5).
Akses ke Desa Rindik dan Kepoh nyaris tertutup total karena jembatan "plat decker" di kawasan itu roboh akibat terjangan banjir pada Kamis (17/5).
"Rencananya jembatan 'plat decker' ini akan ditingkatkan kapasitasnya menjadi 'box culvert' karena melihat kondisi lapangan tidak memungkinkan lagi pakai gaya lama," ujarnya.
Menurut Sormin berdasarkan kondisi lokasi saat ini anggaran yang akan direalisasikan untuk pembangunan jembatan baru kurang lebih sekitar Rp300 juta.
"Yang jelas saat ini kami fokuskan agar jembatan alternatif segera selesai dibangun agar akses ke dua desa itu bisa kembali normal, apalagi jembatan 'plat dekcer' ini merupakan satu-satunya jalan yang menghubungkan kedua desa," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018