Koba (Antaranews Babel) - Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menargetkan 90 persen tanaman lada petani di daerah itu menggunakan pupuk kompos, untuk meningkatkan produksi.
"Kami sudah menyosialisasikan kepada para petani lada melalui penyuluh penggunaan 90 persen pupuk kompos terhadap tanaman lada," kata Kepala Dispernak Kabupaten Bangka Tengah, Rusli Khaidir di Koba, Minggu.
Ia menjelaskan, saat ini hanya sebagian saja para petani yang lebih dominan menggunakan pupuk kompos dan masih banyak yang menggunakan pupuk kimia.
"Maka ke depan secara perlahan para petani lada dapat menggunakan pupuk kompos, baik dibeli maupun diproduksi sendiri karena ketersediaan pupuk kompos sudah banyak," katanya.
Ia mengatakan, lahan pertanian yang menggunakan pupuk organik atau pupuk kompos jauh lebih subur dan hasilnya lebih bagus dibanding tanaman lada yang menggunakan pupuk kimia.
"Sudah banyak contoh tanaman lada petani yang produksinya cukup tinggi dengan menggunakan kompos, setidaknya ini bisa ditiru para petani lada lainnya yang belum menggunakan kompos," katanya.
Pemerintah daerah juga terus menggencarkan program integrasi lada-sapi dimana para petani tidak hanya bertanam tetapi juga beternak sapi di dalam areal tanaman lada.
"Ini jelas sangat menguntungkan, selain mampu mengembangkan ternak sapi juga bisa meningkatkan produksi tanaman lada karena kotoran dan urine sapi bisa dijadikan pupuk tanaman," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Kami sudah menyosialisasikan kepada para petani lada melalui penyuluh penggunaan 90 persen pupuk kompos terhadap tanaman lada," kata Kepala Dispernak Kabupaten Bangka Tengah, Rusli Khaidir di Koba, Minggu.
Ia menjelaskan, saat ini hanya sebagian saja para petani yang lebih dominan menggunakan pupuk kompos dan masih banyak yang menggunakan pupuk kimia.
"Maka ke depan secara perlahan para petani lada dapat menggunakan pupuk kompos, baik dibeli maupun diproduksi sendiri karena ketersediaan pupuk kompos sudah banyak," katanya.
Ia mengatakan, lahan pertanian yang menggunakan pupuk organik atau pupuk kompos jauh lebih subur dan hasilnya lebih bagus dibanding tanaman lada yang menggunakan pupuk kimia.
"Sudah banyak contoh tanaman lada petani yang produksinya cukup tinggi dengan menggunakan kompos, setidaknya ini bisa ditiru para petani lada lainnya yang belum menggunakan kompos," katanya.
Pemerintah daerah juga terus menggencarkan program integrasi lada-sapi dimana para petani tidak hanya bertanam tetapi juga beternak sapi di dalam areal tanaman lada.
"Ini jelas sangat menguntungkan, selain mampu mengembangkan ternak sapi juga bisa meningkatkan produksi tanaman lada karena kotoran dan urine sapi bisa dijadikan pupuk tanaman," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018