Muntok (Antaranews Babel) - Budayawan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Chairul Amri Rani, merintis pendirian sebuah perguruan tinggi yang diharapkan mampu mendukung geliat pembangunan kepariwisataan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Saat ini kami sedang melakukan sosialisasi keberadaan perguruan tinggi tersebut, kami targetkan tahun ajaran mendatang sudah ada calon mahasiswa yang mendaftar," kata Chairul Amri Rani di Muntok, Kamis.
Perguruan tinggi yang diberi nama Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Wan Abdul Jabbar tersebut pada awalnya akan membuka tiga jurusan, yaitu jurusan Bahasa Inggris, Olah Raga dan Seni Pertunjukan.
Menurut dia, tiga jurusan yang dibuka itu diyakini akan cukup membantu dalam menyiapkan sumber daya manusia untuk menjadi enterpreanur sekaligus mendukung berkembangnya kepariwisataan di daerah itu.
Ia menjelaskan, jurusan Bahasa Inggris yang dibuka untuk menyiapkan penerjemah dan pemandu wisata, jurusan seni pertunjukan yang difokuskan pada seni drama, tari dan musik diharapkan akan mampu menyediakan tenaga guru seni dan pegiat seni yang menguasai seni dan budaya lokal.
"Untuk jurusan olah raga kami harapkan nantinya bisa menyediakan tenaga guru olah raga yang menguasai berbagai olah raga dan permainan tradisional yang tentunya akan sangat mendukung upaya pelestarian budaya lokal," katanya.
Sebagai langkah awal ia menargetkan masing-masing jurusan mendapatkan minimal 15 orang mahasiswa.
Ia mengatakan, saat ini pengurus yayasan sedang bekerja keras untuk menyiapkan berbagai sarana dan prasarana penunjang untuk merealisasikan pendirian perguruan tinggi pertama di Kabupaten Bangka Barat.
"Struktur kepengurusan yayasan pengelola sudah dibentuk, saat ini kami sedang menyeleksi calon dosen dan asisten dosen bersamaan dengan upaya mendapatkan legalitas dari Dirjen Pendidikan Tinggi," katanya.
Ia berharap keberadaan STKIP Wan Abdul Jabbar bisa ikut memberi andil dalam menyediakan generasi muda yang berkompeten, kreatif, mandiri dan memiliki jiwa enterpreanur sehingga mampu mendukung geliat pembangunan daerah, khususnya dalam pengembangan kepariwisataan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Saat ini kami sedang melakukan sosialisasi keberadaan perguruan tinggi tersebut, kami targetkan tahun ajaran mendatang sudah ada calon mahasiswa yang mendaftar," kata Chairul Amri Rani di Muntok, Kamis.
Perguruan tinggi yang diberi nama Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Wan Abdul Jabbar tersebut pada awalnya akan membuka tiga jurusan, yaitu jurusan Bahasa Inggris, Olah Raga dan Seni Pertunjukan.
Menurut dia, tiga jurusan yang dibuka itu diyakini akan cukup membantu dalam menyiapkan sumber daya manusia untuk menjadi enterpreanur sekaligus mendukung berkembangnya kepariwisataan di daerah itu.
Ia menjelaskan, jurusan Bahasa Inggris yang dibuka untuk menyiapkan penerjemah dan pemandu wisata, jurusan seni pertunjukan yang difokuskan pada seni drama, tari dan musik diharapkan akan mampu menyediakan tenaga guru seni dan pegiat seni yang menguasai seni dan budaya lokal.
"Untuk jurusan olah raga kami harapkan nantinya bisa menyediakan tenaga guru olah raga yang menguasai berbagai olah raga dan permainan tradisional yang tentunya akan sangat mendukung upaya pelestarian budaya lokal," katanya.
Sebagai langkah awal ia menargetkan masing-masing jurusan mendapatkan minimal 15 orang mahasiswa.
Ia mengatakan, saat ini pengurus yayasan sedang bekerja keras untuk menyiapkan berbagai sarana dan prasarana penunjang untuk merealisasikan pendirian perguruan tinggi pertama di Kabupaten Bangka Barat.
"Struktur kepengurusan yayasan pengelola sudah dibentuk, saat ini kami sedang menyeleksi calon dosen dan asisten dosen bersamaan dengan upaya mendapatkan legalitas dari Dirjen Pendidikan Tinggi," katanya.
Ia berharap keberadaan STKIP Wan Abdul Jabbar bisa ikut memberi andil dalam menyediakan generasi muda yang berkompeten, kreatif, mandiri dan memiliki jiwa enterpreanur sehingga mampu mendukung geliat pembangunan daerah, khususnya dalam pengembangan kepariwisataan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018