Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) RI, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mendorong pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) meningkatkan produk handcraft atau kerajinan tangan, guna meningkatkan daya saing produk dalam negeri.
"Babel ada peluang memasarkan produk ke luar negeri. Karena itu kita dorong para UKM agar menekuni produk yang orientasinya ekspor," kata Puspayoga, saat meninjau produk UKM Babel, di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan, saat ini pertumbuhan ekonomi dunia mengalami perlambatan. Namun Indonesia masih bertahan di urutan ketiga, setelah India dan China. Kehadiran UKM Koperasi akan memberi dampak peningkatan untuk pertumbuhan ekonimi dunia.
Oleh karena itu, Kementerian Koperasi dan UKM RI bersama Direktorat Jenderal Imigrasi membuat program Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITI) untuk memasarkan produk UKM "go internasional" atau keluar negeri.
"Melihat potensi yang ada, dari semua produk UKM hanya handcraft yang bisa membuat produk Indonesia bersaing ke tingkat internasional, karena jika produk industri masih jauh," ujarnya.
Untuk memberi kemudahan bagi para UKM, saat ini pemerintah juga sudah menurunkan pajak UKM, dari satu persen menjadi setengah persen untuk percepatan kesejahteraan masyarakat, sehingga bisa menurunkan kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan masyarakat.
"Dengan berbagai upaya yang ada kita berharap para pelaku UKM di Babel terus berupaya meningkatkan produk kerajinan tangannya agar dapat bersaing di tingkat internasional," ujarnya.
Ia menanbahkan, dalam waktu dekat Kementrian Koperasi dan UKM RI akan meluncurkan aplikasi terbaru untuk seluruh masyarakat Indonesia yang ingin melihat data Koperasi atau UKM sehingga memudahkan masysrakat dalam mendapatkan informasi yang jelas dan akurat.
"Aplikasi berbasis android ini akan kita luncurkan minggu depan, masyarakat silahkan mengunduhnya di playstore. Semoga aplikasi ini menjadi aplikasi terbaik dari Kementrian Koperasi dan UKM RI," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Babel ada peluang memasarkan produk ke luar negeri. Karena itu kita dorong para UKM agar menekuni produk yang orientasinya ekspor," kata Puspayoga, saat meninjau produk UKM Babel, di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan, saat ini pertumbuhan ekonomi dunia mengalami perlambatan. Namun Indonesia masih bertahan di urutan ketiga, setelah India dan China. Kehadiran UKM Koperasi akan memberi dampak peningkatan untuk pertumbuhan ekonimi dunia.
Oleh karena itu, Kementerian Koperasi dan UKM RI bersama Direktorat Jenderal Imigrasi membuat program Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITI) untuk memasarkan produk UKM "go internasional" atau keluar negeri.
"Melihat potensi yang ada, dari semua produk UKM hanya handcraft yang bisa membuat produk Indonesia bersaing ke tingkat internasional, karena jika produk industri masih jauh," ujarnya.
Untuk memberi kemudahan bagi para UKM, saat ini pemerintah juga sudah menurunkan pajak UKM, dari satu persen menjadi setengah persen untuk percepatan kesejahteraan masyarakat, sehingga bisa menurunkan kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan masyarakat.
"Dengan berbagai upaya yang ada kita berharap para pelaku UKM di Babel terus berupaya meningkatkan produk kerajinan tangannya agar dapat bersaing di tingkat internasional," ujarnya.
Ia menanbahkan, dalam waktu dekat Kementrian Koperasi dan UKM RI akan meluncurkan aplikasi terbaru untuk seluruh masyarakat Indonesia yang ingin melihat data Koperasi atau UKM sehingga memudahkan masysrakat dalam mendapatkan informasi yang jelas dan akurat.
"Aplikasi berbasis android ini akan kita luncurkan minggu depan, masyarakat silahkan mengunduhnya di playstore. Semoga aplikasi ini menjadi aplikasi terbaik dari Kementrian Koperasi dan UKM RI," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018