Sungailiat, Babel (Antaranews Babel) - Alumni Ikatan Mahasiswa Bangka (ISBA) Yogyakarta, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendukung kebijakan Bupati Bangka terkait penataan aset yang ada di luar daerah.

"Kami sangat mendukung kebijakan Bupati Bangka soal penataan aset daerah yang ada diluar, supaya aset tersebut tertata dengan baik, " kata Ketua Rombongan Alumni ISBA Yogyakarta, Suryadi Bahrun didampingi Iskandar Hasan serta sejumlah anggota lainnya di Sungailiat, Jumat.

Dia mengatakan, alumni ISBA Yogyakarta sengaja berkunjung ke Pemerintah Kabupaten Bangka terkait keinginan Bupati Bangka akan menata aset tetap yang ada di luar daerah yakni mess atau asrama yang berada di Jakarta sebanyak satu unit, Bogor sebanyak satu unit, Bandung sebanyak dua unit, Yogyakarta sebanyak satu unit dan Palembang sebanyak tiga unit.

Menurut dia, tujuan dan niat Bupati Bangka ini sangat mulia, jadi wajib didukung dan dibantu, sehingga aset Pemerintah Kabupaten Bangka khususnya asrama mahasiswa yang ada semakin baik.

"Kami sudah melakukan berbagai cara dan upaya dalam mengelola dan mengatur asrama mahasiswa ini, tapi pelaksanaan di lapangan selalu mengalami kendala," katanya.

Pihaknya sudah menetapkan kriteria dan ketentuan apa saja yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa asal Bangka yang akan mendiami atau tinggal di asrama, namun kenyataanya sangat sulit diterapkan dan dilaksanakan di lapangan.

Sementara, Bupati Bangka, Mulkan, mengatakan tujuan utama dalam mendata dan menginventarisir aset-aset Pemerintah Kabupaten Bangka yanga ada di luar daerah ini adalah untuk mempertanggung jawabkannya kepada masyarakat, sehingga pemanfaatannya bisa berdaya guna dan tepat guna.

"Aset tersebut harus diurus dengan manajemen yang baik agar terpelihara dan teratur, dimana laporan secara rutin per triwulan harus diberikan oleh pengurus di lapangan," kata Mulkan.

Menurut dia, penghuni asrama tersebut juga harus jelas dari mana asalnya baik dari Kabupaten Bangka ataupun kabupaten lainnya.

Penataan aset tersebut juga agar penghuni asrama dapat terdata dengan jelas, sehingga para orang tua tahu kalau anaknya tinggal di asrama.

"Jangan sampai anak tinggal di asrama, tapi masih saja minta uang kos atau kontrakan kepada orang tuanya, sehingga pemanfaatan asrama ini terkesan tidak baik dan tidak tepat guna," katanya.

Pewarta: Dwi HP

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018