Toboali, Babel (Antaranews Babel) - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berhasil menekan angka kasus Demam Berdarah Degue (DBD) di daerah itu selama periode 2018 dibanding kasus yang sama tahun 2017.

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular, Rusdimanto di Toboali, Sabtu mengatakan, keberhasilan menekan kasus malaria berdasarkan data indikator, tahun 2017 tercatat sebanyak 45 kasus DBD berhasil ditekan menjadi hanya 33 kasus di tahun 2018.

"Keberhasilan capaian tersebut karena terjadinya perubahan sosial pada masyarakat mengenai kesadaran perilaku hidup sehat serta peran aktif kader kesehatan yang kerja maksimal memberikan pembinaan kepada masyarakat," katanya.

Ia mengatakan sebanyak 33 kasus Demam Berdarah Degue tersebar di enam puskesmas yang ada di Kabupaten Bangka Selatan.

"Kasus DBD ini tersebar di enam puskesmas dengan rincian sebanyak 10 kasus di puskesmas Toboali, satu kasus di Puskesmas Tiram, satu kasus di Puskesmas Tanjung Labu , 12 kasus di Puskesmas Air Gegas dan lima kasus di Puskesmas Air Bara serta empat kasus di puskesmas Simpang Rimba," katanya.

Dia mengatakan, persoalan kasus DBD menjadi perhatian khusus bagi pemerintah di daerahnya sehingga pada tahun 2017 meluncurkan program ungkap, periksa, selamat (UPS).

Program UPS yang dimotori kader kesehatan lebih menekankan pada upaya pencegahan dan tindakan sehingga kasus penyebaran wabah DBD dapat diminimalir.

Pada program 2019, pihaknya berupaya semaksimal mungkin menekan angka kasus DBD sekecil mungkin dibandingkan pada tahun sebelumnya.

Dia mengakui, secara umum wilayah Kepulauan Provinsi Bangka Belitung berpotensi terjadinya wabah malaria sehingga kecil kemungkinan jika kasus malaria dapat dituntaskan sampai nol kasus.

Pewarta: Eko SR

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019