Solo, Jateng (Antaranews Babel) - Keluarga hingga saat ini masih berharap pembebasan terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba`asyir dilakukan oleh pemerintah.
"Presiden kan sudah menyetujui adanya pembebasan tersebut atas dasar kemanusiaan," kata Putra Abu Bakar Ba`asyir, Abdul Rochim Ba`asyir, saat dihubungi melalui telepon, Selasa (22/1).
Ia mengatakan jika memang ada keputusan mengenai pembatalan pembebasan tersebut, seharusnya yang berbicara adalah Presiden Joko Widodo.
"Jadi bukan menteri-menteri atau bawahannya yang lain. Yang awal bicara tentang pembebasan itu kan Presiden," katanya lagi.
Dia mengatakan hingga saat ini Abu Bakar Baasyir masih berada di Gunung Sindur, Bogor. Sesuai dengan informasi yang diperolehnya, Abu Bakar akan dibebaskan Rabu ini.
Ia mengakui sejauh ini belum melakukan komunikasi dengan Yusril Ihsa Mahendra yang merupakan penasihat pribadi Presiden Joko Widodo. Yusril sendiri merupakan sosok yang berperan terkait rencana pembebasan Abu Bakar Ba`asyir oleh pemerintah.
"Saya kan komunikasinya dengan lapas, sejauh ini dari lapas juga belum ada statement (pernyataan, red) apa pun," katanya pula.
Menurut dia, mengenai pembebasan Abu Bakar Ba`asyir tersebut, seharusnya tidak ada yang merasa dirugikan, termasuk Pemerintah Australia.
"Jangan begitulah, ini kan tidak ada yang dirugikan. Lagi pula beliau sudah tua," katanya.
Bahkan ia memastikan Abu Bakar Ba`asyir tidak terlibat dalam kasus bom mana pun, termasuk Bom Bali 1 dan 2.
"Silakan dilihat, dari awal beliau tegas tidak terlibat dengan kasus bom mana pun," katanya lagi.
Sebelumnya, hingga Selasa (22/1) siang, Pondok Pesantren Al Mukmin yang beralamat di Ngruki, Kabupaten Sukoharjo sudah melakukan persiapan untuk menyambut kedatangan Abu Bakar Ba`asyir.
Pejabat Humas Pondok Pesantren Al Mukmin Muchson mengatakan sejauh ini sudah melakukan sejumlah persiapan, di antaranya dari sisi kesiapan tempat penyambutan dan persiapan keamanan. Mengenai keamanan, pihaknya sudah bekerja sama dengan Polres Sukoharjo.
Ia mengatakan jika sesuai dengan jadwal awal, sesampainya di pondok Ustaz Abu akan masuk masjid untuk melakukan salat dua rakaat.
"Setelah itu masuk ke tempat tinggal beliau untuk bertemu dengan keluarga. Mengenai sambutan, kalau memungkinkan beliau akan memberikan sambutan," katanya pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Presiden kan sudah menyetujui adanya pembebasan tersebut atas dasar kemanusiaan," kata Putra Abu Bakar Ba`asyir, Abdul Rochim Ba`asyir, saat dihubungi melalui telepon, Selasa (22/1).
Ia mengatakan jika memang ada keputusan mengenai pembatalan pembebasan tersebut, seharusnya yang berbicara adalah Presiden Joko Widodo.
"Jadi bukan menteri-menteri atau bawahannya yang lain. Yang awal bicara tentang pembebasan itu kan Presiden," katanya lagi.
Dia mengatakan hingga saat ini Abu Bakar Baasyir masih berada di Gunung Sindur, Bogor. Sesuai dengan informasi yang diperolehnya, Abu Bakar akan dibebaskan Rabu ini.
Ia mengakui sejauh ini belum melakukan komunikasi dengan Yusril Ihsa Mahendra yang merupakan penasihat pribadi Presiden Joko Widodo. Yusril sendiri merupakan sosok yang berperan terkait rencana pembebasan Abu Bakar Ba`asyir oleh pemerintah.
"Saya kan komunikasinya dengan lapas, sejauh ini dari lapas juga belum ada statement (pernyataan, red) apa pun," katanya pula.
Menurut dia, mengenai pembebasan Abu Bakar Ba`asyir tersebut, seharusnya tidak ada yang merasa dirugikan, termasuk Pemerintah Australia.
"Jangan begitulah, ini kan tidak ada yang dirugikan. Lagi pula beliau sudah tua," katanya.
Bahkan ia memastikan Abu Bakar Ba`asyir tidak terlibat dalam kasus bom mana pun, termasuk Bom Bali 1 dan 2.
"Silakan dilihat, dari awal beliau tegas tidak terlibat dengan kasus bom mana pun," katanya lagi.
Sebelumnya, hingga Selasa (22/1) siang, Pondok Pesantren Al Mukmin yang beralamat di Ngruki, Kabupaten Sukoharjo sudah melakukan persiapan untuk menyambut kedatangan Abu Bakar Ba`asyir.
Pejabat Humas Pondok Pesantren Al Mukmin Muchson mengatakan sejauh ini sudah melakukan sejumlah persiapan, di antaranya dari sisi kesiapan tempat penyambutan dan persiapan keamanan. Mengenai keamanan, pihaknya sudah bekerja sama dengan Polres Sukoharjo.
Ia mengatakan jika sesuai dengan jadwal awal, sesampainya di pondok Ustaz Abu akan masuk masjid untuk melakukan salat dua rakaat.
"Setelah itu masuk ke tempat tinggal beliau untuk bertemu dengan keluarga. Mengenai sambutan, kalau memungkinkan beliau akan memberikan sambutan," katanya pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019