Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat pada Februari 2019 Kota Pangkalpinang (Pulau Bangka) deflasi 0,48 persen dan Tanjungpandan (Pulau Belitung) deflasi 0,82 persen. Jika digabungkan dua kota di provinsi itu mengalami deflasi 0,61 persen dengan indeks harga konsumen 142,87.
"Deflasi ini terjadi karena adanya penurunan harga pada dua kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan 3,25 persen dan sandang 0,15 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Darwis Sitorus di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi pada Februari tahun ini adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,08 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar sebesar 0,46 persen, kesehatan 0,34 persen, pendidikan rekreasi, dan olahraga inflasi sebesar 0,02 persen, serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,37 persen.
"Kelompok pengeluaran yang memberikan sumbangan deflasi yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,91 persen dan kelompok sandang sebesar 0,01 persen," katanya.
Menurut dia kelompok pengeluaran yang memberikan andil inflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,01 persen, perumahan, air, listrik,
gas, dan bahan bakar 0,10 persen, kesehatan 0,01 persen, pendidikan rekreasi, dan olahraga 0,001 persen, serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,19 persen.
"Laju inflasi dan deflasi sangat dipengaruhi oleh kelancaran distribusi dan ketersediaan berbagai kebutuhan rumahtangga yang tentu saja berimbas langsung terhadap tingkat harga," katanya.
Selain itu kebijakan pemerintah akan sektor strategis, seperti bahan bakar minyak, tarif listrik, dan bahan bakar rumah tangga. Tingkat permintaan dari konsumen yang dipengaruhi faktor musiman seperti perayaan hari keagamaan dan tahun baru serta kondisi cuaca memberikan dampak yang cukup signifikan.
Ia menambahkan kota-kota IHK di wilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 23 kota, pada Februari 2019 tercatat 2 kota mengalami inflasi dan 21 kota mengalami deflasi. Inflasi terjadi di Kota Batam sebesar 0,26 persen dengan IHK 137,50 dan di Kota Tanjung Pinang sebesar 0,04 persen dengan IHK 134,01.
"Deflasi tertinggi di Kota Tanjungpandan sebesar 0,82 persen dengan IHK 143,93 dan terrendah di Kota Metro sebesar 0,04 persen dengan IHK 139,58," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Deflasi ini terjadi karena adanya penurunan harga pada dua kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan 3,25 persen dan sandang 0,15 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Darwis Sitorus di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi pada Februari tahun ini adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,08 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar sebesar 0,46 persen, kesehatan 0,34 persen, pendidikan rekreasi, dan olahraga inflasi sebesar 0,02 persen, serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,37 persen.
"Kelompok pengeluaran yang memberikan sumbangan deflasi yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,91 persen dan kelompok sandang sebesar 0,01 persen," katanya.
Menurut dia kelompok pengeluaran yang memberikan andil inflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,01 persen, perumahan, air, listrik,
gas, dan bahan bakar 0,10 persen, kesehatan 0,01 persen, pendidikan rekreasi, dan olahraga 0,001 persen, serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,19 persen.
"Laju inflasi dan deflasi sangat dipengaruhi oleh kelancaran distribusi dan ketersediaan berbagai kebutuhan rumahtangga yang tentu saja berimbas langsung terhadap tingkat harga," katanya.
Selain itu kebijakan pemerintah akan sektor strategis, seperti bahan bakar minyak, tarif listrik, dan bahan bakar rumah tangga. Tingkat permintaan dari konsumen yang dipengaruhi faktor musiman seperti perayaan hari keagamaan dan tahun baru serta kondisi cuaca memberikan dampak yang cukup signifikan.
Ia menambahkan kota-kota IHK di wilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 23 kota, pada Februari 2019 tercatat 2 kota mengalami inflasi dan 21 kota mengalami deflasi. Inflasi terjadi di Kota Batam sebesar 0,26 persen dengan IHK 137,50 dan di Kota Tanjung Pinang sebesar 0,04 persen dengan IHK 134,01.
"Deflasi tertinggi di Kota Tanjungpandan sebesar 0,82 persen dengan IHK 143,93 dan terrendah di Kota Metro sebesar 0,04 persen dengan IHK 139,58," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019