Dewan Kesenian Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merencanakan pada tahun ini untuk menggelar pementasan musik sebulan sekali.
"Kami targetkan setiap bulan sekali digelar untuk memberikan ruang bagi para pelaku musik lokal agar lebih kreatif dalam berkesenian," kata Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Bangka Barat, Bambang Haryo Suseno di Muntok, Jumat.
Pementasan musik setiap bulan sekali merupakan ajang ekspresi yang bisa dimanfaatkan bagi seluruh musisi lokal untuk mengasah kemampuan, mental, gagasan, konsep dan semangat berkesenian.
Pentas musik bulanan tersebut akan memberikan ruang seluas-luasnya bagi para musisi lokal untuk berekspresi sesuai jenis musik yang disukai.
"Kami berharap adanya panggung musik bulanan yang dilaksanakan komite musik tersebut bisa membantu para musisi lokal untuk memainkan lagu kekinian yang memiliki akar budaya lokal," katanya.
Berbagai eksperimental musik bisa ditampung dalam sebuah pertunjukan melalui panggung musik bulanan tersebut.
"Tahun lalu kami sudah mencoba menggelar rutin selama setahun dan mendapatkan sambutan cukup bagus dari masyarakat maupun para pelaku musik di daerah, tahun ini kami harapkan mereka semakin matang dalam berkarya," katanya.
Kematangan proses berkesenian yang dilakukan selama ini tampak pada penampilan Orkes Melayu Bobong Project yang menggelar pementasan di halaman Museum Timah Indonesia Muntok.
Pada pementasan itu, sekitar 15 lagu melayu dibawakan dengan aransemen baru oleh para pemusik dan penyanyi dengan cukup baik dan menghibur, antara lain Tanjung katung, Menjeling, Ape nak jadi dan Nurlela.
"Bulan ini kami mengangkat tema Syahdu merayu dengan garapan penampilan orkes Melayu, kami berharap pada bulan-bulan berikutnya bisa muncul kelompok-kelompok lain yang mampu menunjukkan kekhasannya sendiri dalam bermusik," katanya.
Melalui kegiatan itu diharapkan bisa menambah khasanah budaya lokal, menambah alternatif hiburan sekaligus membangun semangat berkesenian musisi muda di daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Kami targetkan setiap bulan sekali digelar untuk memberikan ruang bagi para pelaku musik lokal agar lebih kreatif dalam berkesenian," kata Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Bangka Barat, Bambang Haryo Suseno di Muntok, Jumat.
Pementasan musik setiap bulan sekali merupakan ajang ekspresi yang bisa dimanfaatkan bagi seluruh musisi lokal untuk mengasah kemampuan, mental, gagasan, konsep dan semangat berkesenian.
Pentas musik bulanan tersebut akan memberikan ruang seluas-luasnya bagi para musisi lokal untuk berekspresi sesuai jenis musik yang disukai.
"Kami berharap adanya panggung musik bulanan yang dilaksanakan komite musik tersebut bisa membantu para musisi lokal untuk memainkan lagu kekinian yang memiliki akar budaya lokal," katanya.
Berbagai eksperimental musik bisa ditampung dalam sebuah pertunjukan melalui panggung musik bulanan tersebut.
"Tahun lalu kami sudah mencoba menggelar rutin selama setahun dan mendapatkan sambutan cukup bagus dari masyarakat maupun para pelaku musik di daerah, tahun ini kami harapkan mereka semakin matang dalam berkarya," katanya.
Kematangan proses berkesenian yang dilakukan selama ini tampak pada penampilan Orkes Melayu Bobong Project yang menggelar pementasan di halaman Museum Timah Indonesia Muntok.
Pada pementasan itu, sekitar 15 lagu melayu dibawakan dengan aransemen baru oleh para pemusik dan penyanyi dengan cukup baik dan menghibur, antara lain Tanjung katung, Menjeling, Ape nak jadi dan Nurlela.
"Bulan ini kami mengangkat tema Syahdu merayu dengan garapan penampilan orkes Melayu, kami berharap pada bulan-bulan berikutnya bisa muncul kelompok-kelompok lain yang mampu menunjukkan kekhasannya sendiri dalam bermusik," katanya.
Melalui kegiatan itu diharapkan bisa menambah khasanah budaya lokal, menambah alternatif hiburan sekaligus membangun semangat berkesenian musisi muda di daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019