Nilai produksi ikan hasil tangkapan yang melakukan pembongkaran di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sampai akhir Februari mencapai Rp9.8 miliar lebih.
Kasi Opersional Pelabuhan PPN Sungailiat, Purwanti di Sungailiat, Jumat, mengatakan total nilai produksi ikan hasil tangkapan nelayan sampai dengan akhir Februari tercatat Rp9.8 miliar lebih atau dengan jumlah produksi ikan mencapai 453.109 kilogram.
"Jumlah nilai produksi tersebut terdiri dari ikan kualitas ekspor maupun ikan kualitas lokal dengan 648 kapal yang tercatat masuk ke pelabuhan," jelasnya.
Dia mengatakan, kapal penangkapan ikan yang dipergunakan nelayan yakni, kapal penangkapan ikan dengan alat pancing, bubu, payang, gillnet tetap, gillnet hanyut dan alat tangkap ikan pukat cicin pelagis kecil dengan satu kapal.
"Kapasitas kapal penangkapan ikan yang digunakan nelayan mulai dari rata - rata tiga sampai tujuh gross ton dengan penangkapan di perairan laut Bangka," katanya.
Dia mengatakan, produksi ikan hasil tangkapan nelayan akan mengalami perubahan karena ditentukan dengan kondisi cuaca di peraiaran penangkapan.
"Pada saat gelombang air laut pasang yang biasanya disertai dengan angin kencang akan terjadi penurunan produksi hasil tangkapan nelayan, begitu pula sebaliknya," katanya.
Diperkirakan sampai dengan akhir bulan Maret, kondisi cuaca di perairan penangkapan nelayan cukup aman sehingga berdampak positif terhadap meningkatnya volume produksi ikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
Kasi Opersional Pelabuhan PPN Sungailiat, Purwanti di Sungailiat, Jumat, mengatakan total nilai produksi ikan hasil tangkapan nelayan sampai dengan akhir Februari tercatat Rp9.8 miliar lebih atau dengan jumlah produksi ikan mencapai 453.109 kilogram.
"Jumlah nilai produksi tersebut terdiri dari ikan kualitas ekspor maupun ikan kualitas lokal dengan 648 kapal yang tercatat masuk ke pelabuhan," jelasnya.
Dia mengatakan, kapal penangkapan ikan yang dipergunakan nelayan yakni, kapal penangkapan ikan dengan alat pancing, bubu, payang, gillnet tetap, gillnet hanyut dan alat tangkap ikan pukat cicin pelagis kecil dengan satu kapal.
"Kapasitas kapal penangkapan ikan yang digunakan nelayan mulai dari rata - rata tiga sampai tujuh gross ton dengan penangkapan di perairan laut Bangka," katanya.
Dia mengatakan, produksi ikan hasil tangkapan nelayan akan mengalami perubahan karena ditentukan dengan kondisi cuaca di peraiaran penangkapan.
"Pada saat gelombang air laut pasang yang biasanya disertai dengan angin kencang akan terjadi penurunan produksi hasil tangkapan nelayan, begitu pula sebaliknya," katanya.
Diperkirakan sampai dengan akhir bulan Maret, kondisi cuaca di perairan penangkapan nelayan cukup aman sehingga berdampak positif terhadap meningkatnya volume produksi ikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019