"Ini sudah kita rancang, bahkan sudah disampaikan ke Pemprov Babel untuk permohonan desain pembangunan kawasan perikanan," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Minggu.
Algafry menjelaskan Sinar Laut sangat potensial untuk dikembangkan sebagai tempat bongkar muat ikan hasil tangkapan nelayan karena jumlah nelayan di Kecamatan Koba lebih dari 1.000 orang.
Baca juga: Produksi ikan nelayan di PPN Sungailiat ditargetkan capai 4.200 ton
"Jumlah nelayan cukup banyak di Koba, bahkan nelayan dari Desa Kurau kendati sudah memiliki tempat sandar perahu namun bisa saja mereka bongkar di Sinar Laut," ujarnya.
Pemkab Bangka Tengah akan melengkapi fasilitas pendukung untuk menuju kawasan perikanan terpadu di Sinar Laut, seperti armada dan dermaga serta fasilitas lainnya.
"Sebenarnya potensi kelautan itu sangat besar di Kecamatan Lubuk Besar tetapi tidak bisa kita kembangkan karena termasuk kawasan," ujarnya.
Baca juga: Polisi Bangka Barat meningkatkan pengawasan aktivitas Pelabuhan Lama
Algafry mengatakan, pengembangan wilayah di Kecamatan Lubuk Besar selalu terkendala hutan kawasan karena mayoritas hutan di kecamatan tersebut merupakan hutan lindung.
"Investor mau masuk juga sulit, karena masuk kawasan hutan lindung. Beberapa waktu lalu, saya juga sudah menyampaikan ke Pj Gubernur Babel saat di Batu Beriga, Lubuk Besar bahwa direncanakan pembangunan pembangkit listrik tenaga thorium,” tuturnya.
Semua ini, kata dia berdampak, termasuk ke PAD, tetapi memang tidak mudah prosesnya.
"Kalau banyak investor masuk ke Lubuk Besar, maka Kecamatan Koba sebagai sandarannya akan dapat benefit juga," ujarnya.
Baca juga: Polres Bangka Barat sambang warga jaga kamtibmas Pelabuhan Mentok