Koba (ANTARA) - Bupati Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ibnu Saleh mengatakan berbeda pilihan dalam satu keluarga itu merupakan dinamika demokrasi yang harus dihormati.
"Kalau ditemukan dalam satu keluarga terdapat perbedaan pilihan dalam Pemilu 2019, itu wajar dalam berdemokrasi," katanya dalam kegiatan sosialisasi pemilu damai di daerah itu, Selasa.
Ia menjelaskan, perbedaan itu sangat indah dan demokrasi itu sangat menghormati hak politik masyarakat dan itu bisa dicontohkan dalam satu keluarga atau bubung rumah saja bisa berbeda pilihan.
"Itu suatu hal yang wajar dan biasa, kalau memaksakan orang memilih seseorang itu baru tidak wajar karena sudah mencederai hak demokrasi masyarakat," ujarnya.
Justeru itu, Ibnu Saleh mengimbau dan mengajak seluruh masyarakat yang sudah mempunyai hak pilih untuk berbondong-bondong datang ke TPS pada 17 April 2019.
"Jadilah warga negara yang baik dengan tidak golput, jangan terpancing issu negatif yang dapat memicu perpecahan dan mencederai persatuan dan kesatuan," katanya.
Ibnu Saleh sangat yakin bahwa masyarakat Bangka Tengah bisa menjadi pemilih yang cerdas dan bijak berdemokrasi sehingga memberikan kontribusi besar dalam menyukseskan pesta demokrasi.
"Kontribusi besar masyarakat terhadap pesta demokrasi adalah tidak golput, ramai-ramai datang ke TPS sehingga partisipasi pemilih meningkat," ujarnya.