Pangkalpinang (ANTARA) - Bun Galeri, galeri pertama yang menyimpan barang dan cerita bersejarah dari keluarga marga Bun, hadir sebagai salah satu ikon wisata sejarah masyarakat di daerah.
"Semoga ini menjadi aset yang bermanfaat untuk masyarakat sekaligus menjadi semangat untuk anak cucu marga Bun mempererat persaudaraan dan kebersamaan," kata Pemilik Bun Galeri, Johan Riduan Hasan, di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan, berdirinya Bun Galeri sudah terinspirasi sejak dua tahun lalu dari hasil kesepakatan bersama keluarga untuk saling mengumpulkan barang bersejarah peninggalan orang tua, nenek dan buyut marga Bun yang sudah delapan keturunan hingga saat ini.
Rumah, salah satu aset yang masih ada dari marga Bun dan sudah ditempati oleh delapan keturunan. Ada juga baju kebaya yang sudah turun temurun warisan dari nenek buyut yang meninggal di taun 1968 silam hingga saat ini masih ada dan menjadi ikon utama dalam Bun Galeri.

"Selain itu ada juga mangkuk, piring, cangkir, teko dan gelas serta beberapa barang antik lainnya yang terpajang di Bun Galeri," ujarnya.
Bahar Buasan, salah satu keluarga dari marga Bun mengatakan, sangat mengapresiasi berdirinya Bun Galeri ini karena disinilah marga Bun memelihara keturunannya sehingga semangat bhinneka tunggal ika bersatu karena marga Bun tidak hanya china, ada melayu juga.
"Adanya Bun galeri ini kita mengajak masyarakat agar dapat memelihara keturunan dan meningkatkan persaudaraan. Selain menjadi icon wisata sejarah, Bun Galeri bisa menjadi inspirasi kita semua memperkaya aset keluarga," ujarnya.
Welli Abdullah, salah satu pengunjung Bun Galeri mengatakan, berdirinya Bun Galeri sangat bagus menjadi inspirasi marga lainnya dalam memelihara keturunan agar dapat menjadi suatu tradisi serta wisata sejarah di daerah.
"Di Babel ini yang pertama, namun untuk daerah lain seperti Tiongkok sudah menjadi tradisi sejak ratusan tahun yang lalu, karena dalam satu marga tidak memandang China atau Melayu karena yang dilihat disini adalah keturunan dan inilah uniknya warga Bangka Belitung," ujarnya.
