Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengintensifkan pengembangan tanaman sorgum untuk membantu makanan bagi anak-anak penderita autis di daerah itu.
"Langkah pengembangan sorgum ini akan sangat membantu para orang tua anak-anak penderita autis," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan saat menghadiri peringatan Hari Autis Sedunia di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan, pengembangan pertanian sorgum ini untuk menindaklanjuti keluhan orang tua yang kesulitan mendapatkan tepung sorgum untuk makanan anak-anak mereka yang menderita autis.
"Pengolahan sorgum menjadi tepung sudah sangat masif dilakukan di Bangka Belitung, sehingga para orang tua dari anak penderita autis tidak lagi kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan hidup anak-anaknya," ujarnya.
Menurut dia, pengembangan tanaman sorgum ini merupakan kebijakan pemerintah provinsi dalam menangani masalah pangan anak-anak penderita autis yang membutuhkan perhatian khusus seluruh masyarakat. Dulu para orang tua anak-anak berkebutuhan khusus ini berkeluh kesah tentang sulit dan mahalnya tepung sorgum ini untuk memenuhi kebutuhan anaknya.
Ia berharap peningkatan produksi dan pengolahan sorgum dapat mengurangi biaya kebutuhan hidup anak-anak penderita autis di daerah ini. "Kami berharap BUMN juga peduli, demi pertumbuhan anak-anak bangsa ini," katanya.
Koordinator Tim Sorgum Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Babel Dedi Hartadi mengatakan pada 2019 pemprov akan membangun 500 hektare pertanian sorgum di enam kabupaten guna meningkatkan produksi komoditas tersebut.
Ia menjelaskan seluas 500 hektare pertanian sorgum tersebut akan dibangun di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung dan Belitung Timur dengan menggunakan APBD 2019 sebagai upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan minat petani mengembangkan komoditas tersebut.
"Saat ini total luas lahan pertanian sorgum yang sudah berproduksi 20 hektare dan telah panen sebanyak 80 ton tersebar di enam kabupaten," katanya.