Sungailiat, Bangka (ANTARA) - Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman mendorong petani di daerah itu mengembangkan tanaman sorgum guna membantu ketahanan pangan daerah.
"Saya mendorong petani mengembangkan tanaman sorgum untuk meningkatkan nilai tambah petani serta membantu ketahanan pangan daerah yang selama ini masih ketergantunan pasokan pangan terutama beras dari luar pulau Bangka," katanya di Sungailiat, Rabu saat melakukan panen perdana kebun sorgun di Bukit Kelik Pemali, Bangka.
Dikatakan, perlakukan penanaman komoditi jenis sorgum sangat mudah karena tidak memerlukan lahan khusus seperti sawah, namun dapat di budidaya di area bekas pertambangan biji timah.
"Pola tanam juga sederhana, sekali tanam dapat panen empat kali karena akan tunas baru dari batang awal, kebutuhan air juga tidak terlalu banyak dibandingkan tanaman padi," jelasnya.
Dari batang sampai buah sorgun kata gubernur memiliki nilai jual, batang sorgum mengandung air gula seperti tebu sedangkan buahnya dapat diolah berbagai jenis olahan makanan.
Erzaldi mengakui, budidaya tanaman sorgum oleh petani di daerahnya belum lama atau baru sejak tahun 2018, tetapi sekarang sudah banyak dikembangkan petani.
"Area kebun sorgum di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat ini baru mencapai 60 hektar dengan kemampuan produksi panen kurang lebih empat sampai tujuh ton per hektar," katanya.
Dikatakan, dalam menjaga tanaman saat berbuah petani umumnya menghadapi kendala dengan hama burung karena sorgum disukai oleh jenis hewan unggas.
Gubernur mengatakan sektor pertanian menjadi perhatian penuh karena dianggap mampu mempertahankan kesimbungan dan kekuatan ekonomi masyarakat.
"Tidak ada tawaran lain saat ini kita menguatkan petani untuk mengembangkan berbagai komoditas pertanian," jelasnya.
Sorgum cukup kaya serat pangan yang kurang pada gandum. Serat pangan berfungsi mencegah penyakit jantung dan obesitas, menurunkan hipertensi, menjaga kadar gula darah, dan mencegah kanker usus.