Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebutkan sorgum dapat menjadi game changer atau pengubah keadaan tatkala Indonesia menghadapi tantangan ketahanan pangan karena perubahan iklim dan konflik militer Rusia dan Ukraina.
Moeldoko dalam acara dialog RRI sebagaimana keterangan tertulis diterima di Jakarta, Kamis, menyebutkan sorgum dapat menjadi pengganti gandum, penghasil gula, sumber energi biodisel, hingga sebagai pakan ternak. Karena itu sorgum dapat menjadi bahan pangan potensial untuk diproses secara industri.
Sorgum dapat menjadi solusi food security di tengah tantangan perubahan iklim dan game changer dari dampak perang Ukraina dan Rusia. Sayangnya, selama ini sorgum masih dikelola secara tradisional untuk memenuhi kebutuhan pangan rumahan saja, kata Moeldoko.
Ia meyakini jika sorgum dikelola dengan baik maka akan menghasilkan nilai tambah yang besar bagi kehidupan masyarakat.
"Sekarang waktunya kita mengubah mindset tradisional pengelolaan sorgum ke mindset daya saing, ucapnya.
Moeldoko menyebut kehadiran Presiden Joko Widodo pada panen sorgum di Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Kamis (2/6) lalu, telah menggugah kesadaran semua pihak tentang pentingnya sorgum sebagai alternatif bahan pangan yang harus dikembangkan menjadi makanan dalam penerapan gaya hidup sehat.
"Presiden telah bangkitkan kembali budi daya sorgum, dan tentu ini membangun awareness semua pihak untuk sama-sama memikirkan bagaimana sorgum tidak hanya akan memperkuat cadangan pangan nasional, tapi juga menjadi komoditas layak jual di pasar global," ujar Moeldoko.
Saat ini, kata Moeldoko, pemerintah harus merumuskan kebijakan membangun industri sorgum agar petani semangat untuk menanam dan dapat menjadi penopang kehidupan petani.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mencanangkan sorgum sebagai alternatif pangan bagi masyarakat. Hal itu disampaikan Presiden pada saat menanam bibit, dan meninjau panen sorgum di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (2/6).
Presiden menjelaskan bahwa ketersediaan sumber alternatif pasokan pangan diperlukan untuk menghadapi ancaman krisis pangan dunia saat ini dan di masa akan datang.