Jakarta (Antara Babel) - Pola pikir yang positif menjadi salah satu faktor bagi lanjut usia (lansia) untuk tetap sehat dan mandiri, selain melakukan berbagai kegiatan.
"Positive thinking'(berpikir positif,red) sangat penting bagi lansia agar tetap sehat," kata Direktur Pelayanan Sosial Lanjut Usia Kementerian Sosial Tutiek Haryati pada seminar kelanjutusiaan dalam rangka Hari Lanjut Usia Nasional 2014 di Jakarta, Kamis.
Selain itu, agar tetap sehat maka lansia harus menjalankan pola hidup yang sehat, menjaga pola makan dan olah raga teratur.
"Olah raga yang ringan-ringan saja dan teratur seperti senam misalnya," kata Tutiek.
Dia mengatakan, kondisi kesehatan lansia sangat berpengaruh menjadikan mereka tetap aktif di usia lanjut.
Lansia yang aktif diajak untuk berbagi dan peduli dengan lansia lainnya misalnya berbagi ilmu mereka.
Di Indonesia angka usia harapan hidup dan populasi lanjut usia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 1980 jumlah lansia sebanak 7,9 juta jiwa atau 5,45 persen.
Pada 2000 meningkat menjadi 14,4 juta jiwa atau menjadi 7,2 persen dan pada 2020 diperkirakan berjumlah 28,9 juta jiwa atau mencapai 11,11 persen dari total penduduk.
Indonesia saat ini menjadi negara yang berstruktur tua karena jumlah lansia mencapai lebih dari 8,15 persen pada 2010.
