Toboali, Bangka Selatan (ANTARA) - DPRD Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menilai total anggaran Rp28 miliar untuk pelaksanaan Pilkada Kabupaten Bangka Selatan yang diajukan oleh KPU dan Bawaslu tidak realistis mengingat kondisi pertumbuhan ekonomi saat ini.
" Kami akan menganalisa kenaikan dan selisih dana yang cukup jauh nilainya, karena kenaikan yang diajukan sebelumnya sangat signifikan dan kurang realistis terhadap kondisi pertumbuhan ekonomi Basel saat ini," Kata Sekretaris Komisi I DPRD Basel, Samsir di Toboali, Senin.
Ia mengatakan KPU dan Bawaslu sudah menyampaikan pengajuan anggaran pilkada kepada pemerintah daerah, namun hal tersebut belum disampaikan ke Badan Anggaran DPRD Kabupaten Bangka Selatan.
" Walaupun KPUD Bangka Selatan dan Bawaslu Bangka Selatan sudah membuat proposal dana Pilkada tahun 2020 Bangka Selatan kepada Badan Keuangan Daerah ( Bakuda ) Bangka Selatan sebesar Rp20.493.720.000 dan Bawaslu Rp8.004.272.983, tetapi hal tersebut belum disampaikan ke Banggar DPRD Bangka Selatan," Katanya.
Menurut dia, Jika dibandingkan dengan dana pilkada 2015, dana pilkada yang diajukan oleh KPUD dan Bawaslu mengalami kenaikan yang signifikan dimana KPUD Basel terjadi kenaikan ajuan dana Pilkada sebesar Rp7,17 miliar.
“Kita bandingkan dengan pilkada 2015 lalu, dari Rp13.620.758.740 menjadi Rp20.493.720.000 terdapat selisih Rp7,17 miliar sedangkan pada Bawaslu ada kenaikan sebesar Rp5.5 miliar dari Rp2,5 miliar ke Rp8 miliar,” ujarnya.
Ia mengatakan penyampaian pengajuan anggaran ke Banggar dapat dilakukan pada penyampaian nota kesepakatan KUA PPAS tahun 2020 kepada DPRD.
“Karena penyampaian ini bisa dilakukan pada saat pengajuan nota kesepakatan KUA PPAS tahun 2020 kepada DPRD dan DPRD melalui Badan Anggaran akan membahas lebih lanjut sesuai mekanisme yang berlaku,” katanya.
DPRD Basel nilai anggaran Pilkada tidak realistis
Senin, 24 Juni 2019 13:27 WIB