Pontianak (ANTARA) - Sejumlah warga Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat mulai banyak yang mengeluhkan sesak napas dan sakit kepala akibat kabut asap yang semakin tebal dampak dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
"Saya tadi pagi saat berangkat kerja dari Kecamatan Pontianak Utara menuju Kota Pontianak yang jaraknya sekitar 10 kilometer, sempat mengalami sesak napas dan kepala terasa pusing karena sepanjang perjalanan melalui kabut asap yang sangat tebal," kata Masdar salah seorang pegawai swasta di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan, udara dampak kabut asap yang sangat tebal terasa pengap dan panas, sehingga dirinya kesulitan untuk bernapas. "Saya termasuk perokok aktif, tetapi kalau udara sudah berkabut asap begini, saya juga mengalami sesak napas," ungkapnya.
Karena, menurut dia, asap rokok rasanya beda dengan asap dampak Karhutla yang terasa panas di tenggorokan dan hidung. "Apalagi kabut asap juga ada partikel-partikel sisa pembakaran lahan, sehingga udara yang dihirup terasa panas dan pahit," ungkapnya.
Hal senada juga diakui oleh Bandi, salah seorang warga Pontianak. "Meskipun sudah menggunakan masker (penutup mulut dan hidung) udara terasa pengap sehingga susah untuk bernapas," ujarnya.
Dia berharap, hujan segera turun, sehingga kabut asap yang melanda Kota Pontianak sejak dua minggu terakhir segera bisa berakhir, sehingga udara kembali normal dan masyarakat bisa melakukan aktivitas dengan normal.
Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak, Jumat (20/9) menyatakan ISPU di Kota Pontianak dan sekitarnya sudah masuk kategori berbahaya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Syahdan menyatakan, pihak kembali meliburkan aktivitas belajar dan mengajak mulai tingkat PAUD hingga SMP di kota itu sampai dengan waktu yang akan ditentukan akibat semakin buruknya kualitas udara dampak kebakaran hutan dan lahan.
Ia meminta kepada para kepala sekolah dapat mengimbau kepada orangtua agar mengawasi aktivitas belajar anak-anak mereka di rumah, dan mengurangi aktivitas di luar, dan agar menggunakan masker ketika ke luar rumah.
"Untuk tenaga pendidik tetap masuk kerja sesuai peraturan yang berlaku, dan kepala sekolah agar melaporkan ke Diknasbud Kota Pontianak apabila ada PNS dan non PNS yang tidak masuk kerja tanpa keterangan yang jelas," ujarnya.
Berita Terkait
Antisipasi dampak kabut asap, PMI Bangka Barat bagikan masker
30 Oktober 2023 16:45
XL Axiata kirim paket bantuan ke warga terdampak kabut asap di Sumsel dan Jambi
20 Oktober 2023 12:31
PMI Bangka Barat bagikan masker kurangi dampak kabut asap
17 Oktober 2023 19:16
BPBD Bangka Barat imbau warga pakai masker kurangi risiko kabut asap
6 Oktober 2023 20:25
PT Timah bagikan ribuan masker ke warga Muntok yang terdampak asap
6 Oktober 2023 14:01
Kota Tanjung Pandan diliputi kabut asap akibat kebakaran hutan
5 Oktober 2023 14:28
BPBD Belitung mengimbau masyarakat pakai masker kurangi dampak asap
5 Oktober 2023 12:42
Kabut asap dari karhutla di Palembang semakin parah
14 Oktober 2019 10:03