Pangkalpinang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung optimis dapat mencapai target imunisasi campak rubela yang ditetapkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di tahun 2019.
"Melalui kegiatan ini, kita bersama-sama saling berbagi strategi untuk meningkatkan cakupan imunisasi, khususnya campak dan rubela. Kita harus mendukung capaian eliminasi campak dan pengendalian rubela pada tahun 2020," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Mulyono Susanto, di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan, Dinkes Babel berupaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sebagai pelaksana program imunisasi di tingkat Puskesmas. Tentunya juga meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan.
Capaian imunisasi campak rubela pada bayi sampai Agustus 2019 sebesar 59,13 persen, sedangkan target sampai dengan Agustus sebesar 63,33 persen. Secara keseluruhan, belum mencapai target, karena masih 4,2 persen lagi yang harus dicapai.
"Dari kabupaten/kota yang melaksanakan, hanya Kota Pangkalpinang yang sudah mencapai target, yaitu sebesar 67,48 persen," ujarnya.
Sementara, Subdit Imunisasi Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Tri Setyanti mengatakan, untuk melengkapi imunisasi pada anak, pemerintah telah menggelar kampanye imunisasi campak rubela pada Agustus dan September 2018.
"Kegiatan massal ini sebagai upaya untuk memutus transmisi penularan virus campak dan rubela pada anak usia sembilan bulan sampai dengan kurang dari lima belas tahun, tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya. Dan dilanjutkan sebagai imunisasi rutin yang menggantikan imunisasi campak," ujarnya.
Dalam mencapai komitmen eliminasi campak dan rubela, pihaknya memperkuat imunisasi rutin MR1 dan MR2 dengan cakupan harus mencapai target lebih dari atau sama dengan 95 persen di setiap wilayah kerja Puskesmas.
"Fokus terutama untuk daerah yang sulit dijangkau, daerah yang terdapat penolakan imunisasi, serta daerah kumuh perkotaan," ujarnya.
Imunisasi campak rubela pada anak sekolah dasar kelas 1 dalam kegiatan BIAS dengan cakupan harus mencapai target lebih dari atau sama dengan 95 persen di setiap kabupaten/kota.
"Selain itu juga dengan melakukan skrining pada anak yang belum mendapatkan imunisasi MR dengan diikuti sweeping, drop out follow up (DOFU), dan defaulter tracking untuk melengkapi imunisasi campak rubela," ujarnya.