Muntok (antarababel.com) - Bupati Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Zuhri M Syazali mengajak masyarakat setempat kembali menggeluti seektor perkebunan seiring menipisnya katersediaan lahan pertambangan, khususnya tambang timah.
"Masyarakat harus berani memulai usaha perkabunan sebagai persiapan ekonomi baru karena kita tidak mnungkin selamanya akan bergantung pada sektor pertambangan bijih timah yang suatu saat nanti pasti akan habis," ujar Bupati Zuhri di Muntok, Minggu.
Ia mengatakan, sebelum sektor pertambangan timah dibuka untuk umum, masyarakat setempat menggeluti sektor perkebunan karet, cengkih dan lada, bahkan khusus untuk lada Pulau Bangka cukup terkenal di pasar internasional dengan produk 'muntok white pepper'.
Seiring semakin sulitnya mendapatkan lahan pertambangan bijih timah, kata dia, perkebunan bisa menjadi alternatif baru bagi masyarakat untuk menjaga ekonomi masyarakat tetap stabil.
"Berbagai kebutuhan pangan masyarakat Bangka Barat masih didatangkan dari luar daerah, itu merupakan peluang yang harus dimanfaatkan secara jeli oleh masyarakat, kami di pemerintahan akan membantu sekuat tenaga untuk menumbuhkan ekonomi-ekonomi baru yang ada," katanya.
Ia mencontohkan, kebutuhan tepung tapioka masyarakat setempat sepenuhnya masih didatangkan dari luar daerah, namun saat ini sudah berdiri pabrik tepung tersebut di wilayah Babel.
Menurut dia, kondisi seperti itu merupakan peluang bagi masyarakat untuk menyediakan bahan baku tapioka, yaitu dengan menanam ubi sebagai tanaman sela tanaman keras atau dengan memanfaatkan lahan-lahan yang masih mangkrak.
"Ubi pohon bisa menjadi alternatif ekonomi baru di Bangka Barat, saat ini bahkan sudah banyak warga yang memanfaatkan lahannya untuk menanam bahan baku tapioka tersebut, hal ini bisa memberikan harapan ke depan," kata dia.
