Toboali (Antara Babel) - Sebanyak 18 orang dari 21 anak buah kapal (ABK) tanker yang terbakar di perairan Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berhasil ditemukan dan dievakuasi.
"Satu orang ditemukan meninggal dunia, beberapa orang menderita luka bakar serius, sedangkan tiga lainnya hingga kini belum ditemukan," ujar Kapolres Bangka Selatan, AKBP Indra di Toboali, Sabtu.
Ia menyebutkan, tiga ABK yang belum ditemukan masing-masing atas nama Luluk Setiawan, Marwan Tamin dan Herdiansyah Tanjung, sementara korban meninggal dunia bernama Yos Albert.
Kapal tanker yang mengangkut kondensat atau semacam campuran berdensitas rendah dari suatu cairan hidrokarbon berupa komponen gas dalam gas alam mentah itu dilaporkan terbakar di perairan Selat Bangka, Kabupaten Bangka Selatan, Jumat (15/8) malam.
Menurut Kapolres, pencarian terus dilanjutkan, sementara ABK yang selamat telah dievakuasi aparat Polair dan TNI AL.
"Pencarian terus akan kita lanjutkan, semoga dalam waktu dekat ketiga korban bisa kita temukan," ujar Indra.
Kapal itu dilaporkan berangkat dari Palembang, Sumatera Selatan menuju Jakarta dan terbakar dalam perjalanan.
Ia menyatakan belum bisa memperkirakan penyebab kebakaran dan kerugian akibat peristiwa ini.
"Semua kru kapal yang mengalami luka bakar sudah dibawa ke RSUD untuk mendapatkan perawatan. Kerugian belum bisa ditaksir, begitu juga dengan penyebab kebakaran masih diselidiki," kata dia.
Sementara itu, Hasbi (37), salah seorang ABK yang selamat mengatakan kebakaran terjadi di kamar mesin pada saat makan malam.
"Saat terjadi kebakaran kami sedang makan malam. Terdengar suara ledakan yang keras dari belakang kapal," kata dia saat ditemui di Toboali.
Menurut dia, semua ABK meloncat ke laut dan mendapat pertolongan dari nelayan setempat.
"Kami sempat terkatung-katung sebelum mendapat bantuan dari nelayan, meski masih ada rekan kami yang belum ditemukan," katanya.