Koba (Antara Babel) - Anggota DPRD Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung Zamhari mendorong agar hasil kerajinan batu "kinyang" menjadi produk souvenir yang bisa diandalkan untuk mendukung sektor kepariwisataan.
"Sekarang ini kerajinan batu cincin lagi heboh, di daerah ini dikenal dengan batu kinyang maka bisa dikelola dengan baik untuk dijadikan produk souvenir dalam rangka mendukung sektor pariwisata," ujarnya di Koba, Kamis.
Ia menjelaskan, batu kinyang dengan berbagai jenis dan nama itu banyak ditemukan di Pulau Bangka terutama di lubang bekas penggalian tambang timah.
"Ternyata batu tersebut sangat indah dan menarik dijadikan batu cincin, ini mesti dimanfaatkan karena mencari bahan bakunya tidak begitu sulit," ujarnya.
Ia meminta pihak Dinas Pariwisata bisa menangkap peluang ini untuk dikelola dengan baik menjadi produk souvenir daerah yang bisa dikenalkan kepada wisatawan dalam dan luar daerah.
"Kapan perlu pihak Dinas Pariwisata bisa membuka outlet di sejumlah hotel, pasar souvenir dan di bandara untuk memasarkannya," ujarnya.
Selain itu, kata dia, kerajinan batu terutama batu kinyang ini menjadi sektor usaha kecil dan menengah yang bisa diandalkan dalam mendukung perekonomian.
Pihak Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM juga bisa mengambil perannya dalam membina kerajinan seperti ini, sehingga bisa dikemas dengan baik dan menarik.
Sementara Dodi, seorang pencinta batu cincin di Bangka Tengah mengaku lebih suka menggunakan cincin dari batu kinyang karena bentuknya lebih menarik.
Menurut dia, batu kinyang itu terdiri beberapa macam namun dirinya lebih menyukai kinyang air dan kinyang warna.
"Batu kinyang itu berwarna putih bersih seperti kaca, ketika diolah lebih mengkilat dan sedikit bercahaya. Ada juga batu kinyang berwarna, tetapi jenis ini sulit mendapatkannya," ujarnya.