Jakarta (ANTARA Babel) - "Alhamdulillah," ujar Direktur Pemberitaan Saiful Hadi begitu
menerima Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-371/MBU/2012 tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Umum
(Perum) Lembaga Kantor Berita Nasional (BUMN) Antara, di Jakarta,
Selasa.
Ucap syukurnya bukan hanya karena jabatan direktur utama yang
dipercayakan padanya, namun surat keputusan menteri itu mengakhiri
polemik dan keresahan karyawan BUMN termuda tentang pemimpin kantor
berita yang lahir sebelum negeri ini terbentuk.
Meskipun berdasarkan surat itu pengangkatannya sebagai direktur
utama Perum LKBN ANTARA untuk masa jabatan lima tahun sejak 10 Oktober
2012. Sedangkan anggota direksi lainnya terhitung sejak dikeluarkannya
SK Menteri BUMN tertanggal 23 Otober 2012.
"Kami ingin LKBN Antara ke depan bisa menjadi pusat informasi
kebijakan negara," kata Wakil Forum Pemimpin Redaksi se-Indonesia,
Bidang Hubungan Luar Negeri itu.
Tidak itu saja, putera mantan Ketua Umum PBNU KH Idham Chalid itu
juga bercita-cita menjadikan LKBN Antara sebagai rujukan media nasional
dan internasional dalam pemberitaan kebijakan negara yang mengedepankan
kepentingan publik.
"Kami juga akan mendukung pencitraan negara di berbagai negara
forum internasional," kata pria kelahiran 14 September 1958 yang
menguasai bahasa Inggris, Arab, Belanda, dan Prancis itu.
Saiful Hadi selama ini dikenal aktif melaksanakan diplomasi pers melalui berbagai jabatannya yang diembanya.
Saat
ini, Saiful memegang jabatan di berbagai organisasi yang terkait dengan
diplomasi publik, seperti Wakil Ketua Forum Pemimpin Redaksi
se-Indonesia Bidang Hubungan Luar Negeri 2012-2015 dan Sekretaris Tetap
Confederation ASEAN Journalist (CAJ) sejak 2008 sampai kini.
Ia juga aktif dalam pertukaran kunjungan wartawan sebagai Ketua
MEDIALOG, yaitu Forum Budayawan dan Wartawan Indonesia-Turki dan Ketua
Kesetiakawanan Wartawan Indonesia-Malaysia (ISWAMI) sejak 2010 sampai
sekarang.
Saiful mengatakan, Antara selama ini mendapat penugasan pemerintah
berupa diseminasi informasi publik dalam bentuk "public service
obligation" (PSO). Namun Saiful yang kini Ketua Tim PSO itu menilai
LKBN Antara yang sudah berbentuk Perum tidak boleh hanya mengandalkan
PSO saja dalam pengembangan bisnis ke depan.
"Kami melihat banyak peluang bisnis yang bisa dikerjakan Antara
dalam lima tahun ke depan," kata mantan Direktur Keuangan LKBN Antara
pada 1999-2000, 2005-2007, dan 2007-2009 itu.
Ia melihat potensi TV Antara yang selama ini menjadi "content
provider" bisa terus dikembangkan, demikian juga portal berita
Antaranews.com dan kerja sama dengan kantor berita asing seperti
Reuters, AFP, serta Bloomberg.
Namun, Saiful yang menjadi wartawan Antara sejak 1988 itu tetap
tidak melupakan kompetensi LKBN Antara yang sudah diakui masyarakat di
bidang teks dan foto.
Kedua bidang ini akan terus diasah
sebagai ujung tombak LKBN Antara semakin dikenal publik, tidak hanya di
dalam negeri, tapi juga di luar negeri.
"Kami akan melakukan diversifikasi bisnis, dan fokus pada layanan
strategis," ujar lulusan Universitas Jayabaya, jurusan Hubungan
Internasional itu.
Untuk pengembangan dan diversifikasi bisnis itu, kata dia, LKBN
Antara membutuhkan bantuan pemerintah berupa Penanaman Modal Negara
(PMN) agar bisa berkembang secara maksimal. "Antara membutuhkan dana
segar untuk ekspansi bisnisnya," ujar dia.
Tidak banyak yang ia janjikan untuk lima tahun ke depan. "Kami
hanya berjanji akan bekerja keras untuk meningkatkan kesejahteraan
karyawan dan meningkatkan manfaat Antara bagi publik dan negara," ujar
ayah tiga anak itu.
Sejarah singkat
Saiful Hadi lahir di Jakarta pada 14 September 1858 dengan nama
lengkap Mohammad Saiful Hadi. Karier wartawannya dimulai pada 1988
setelah lulus dari kursus dasar pewarta (susdape) angkatan V. Ia pernah
meliput pada bidang ekonomi khususnya energi dan liputan intenasional.
Setelah lima tahun menjadi wartawan, pada 1993 Saiful diangkat
menjadi Kepala Biro Antara untuk Eropa yang berkedudukan di Belanda
sampai tahun 1997. Pada 1999 ia dipercaya menjadi Direktur Keuangan pada
masa kepemimpinan Parni Hadi.
Akibat konflik internal, hanya satu tahun ia menduduki jabatan
tersebut. Tahun 2000 ia kembali ke redaksi menjadi redaktur senior untuk
bidang luar negeri sampai tahun 2003. Kepemimpinan baru di bawah Asro
Kamal Rokan mengantarkannya kembali menjadi Direktur Keuangan pada
2005-2007, sebelum terbentuk Perum LKBN Antara.
Setelah LKBN Antara memiliki badan hukum sebagai BUMN, Saiful
dipercaya menjadi Direktur Pemberitaan yang merangkap menjadi Direktur
Keuangan pada 2007 sampai 2009, dan kemudian setelah itu hanya menjadi
Direktur Pemberitaan hingga diumumkan menjadi Dirut Perum LKBN ANTARA
pada 23 Oktober 2012.
Saiful Hadi akan didamping Akhmad Kusaeni sebagai Direktur
Pemberitaan, Endah Sri Wahyuni sebagai Direktur Keuangan, Hempi N
Prajudi sebagai Direktur Pemasaran, serta Naufal Mahfudz sebagai
Direktur Umum dan SDM.
Profil Direksi - Saiful Hadi: Antara pusat informasi kebijakan negara
Rabu, 24 Oktober 2012 10:38 WIB