Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengerahkan 1.500 relawan "Aksi Babel Peduli" dalam mengoptimalkan penanganan bencana alam dan penyebaran COVID-19 di negeri serumpun sebalai itu.
"Relawan ini dibantu TNI/Polri selama 24 jam guna memantau, memperingatkan dan membantu korban bencana alam selama musim hujan ini," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan para relawan Aksi Babel Peduli ini telah mendapatkan pelatihan dari BPBD dalam penanganan korban banjir, kecelakaan laut, longsor, kebakaran dan bencana alam lainnya, sebagai langkah pemerintah daerah dalam memberikan pertolongan kepada masyarakat yang cepat, akurat dan aman.
Selain itu, dalam penanganan bencana alam yang cepat ini Pemprov Kepulauan Babel telah membangun pusat pengendalian operasi yang berfungsi 24 jam tujuh hari khusus untuk memonitor serta memantau peringatan beberapa ancaman bencana dan membuat langkah-langkah mitigasi sesuai dengan bahaya yang dihadapi.
"Kami berharap dengan keterlibatan dan peran masyarakat yang tergabung dalam relawan aksi Babel peduli ini lebih mengoptimalkan penanggulangan bencana alam termasuk penyebaran COVID-19 di daerah ini," ujarnya.
Menurut dia penting sekali bagi seorang kepala daerah memutuskan bahwa pengurangan resiko bencana (PRB) ini menjadi skala program prioritas. Dalam aspek PRB, pihaknya memasukkan dalam rencana pembangunan dan mengintegrasikan peta risiko dalam tata ruang dan tata wilayah izin pemerintah daerah serta melibatkan program kegiatan seluruh perangkat daerah.
"Kita telah membuat payung hukum berupa peraturan daerah ataupun Surat Keputusan (SK) Gubernur terkait PRB, selain terus berkoordinasi dengan BNPB, kementerian, dan lembaga terkait serta sinergi dengan TNI/Polri," katanya.
Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel, Mikron Antariksa mengatakan dengan adanya relawan ini akan sangat membantu pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana alam selama musim hujan ini.
"Hingga saat ini, kita belum menerima laporan kejadian bencana alam seperti banjir, namun demikian diimbau masyarakat tetap waspada dan melapor jika terjadi bencana alam di daerahnya masing-masing," katanya.