"Secara keseluruhan produksi padi di Bangka Tengah terus mengalami kemajuan, karena upaya pemerintah dan masyarakat untuk terus mengembangkan pertanian padi di daerah itu," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bangka Tengah, Mahmudin di Koba, Kamis.
Ia menjelaskan, dilihat dari jumlah produksi padi secara rata-rata masih jauh dibandingkan dengan kebutuhan beras dari masyarakat.
"Kebutuhan beras masyarakat Bangka Tengah sebanyak 128 kg per kapita per tahun," ujarnya.
Oleh karena itu, kata dia, pemerintah ke depannya terus berupaya mendorong masyarakat untuk terus mengembangkan pertanian padi di daerah itu.
Sebenarnya luas arel pertanian di Bangka Tengah sebanyak 108 hektare, namun lahan tersebut belum semuanya dimanfaatkan menjadi areal pengembangan pertanian padi.
Dalam pengembangan pertanian padi di Bangka Tengah masih terkendala sumber daya manusia (SDM) untuk mengelola pertanian tersebut.
Saat ini masyarakat yang mau mengelola dan mengembangkan pertanian padi adalah masyarakat pendatang yang sebelumnya sudah terbiasa dengan budidaya pengembangan padi sawah.
Sementara itu, masyarakat lokal masih enggan untuk ikut serta mengembangkan pertanian padi, karena prosesnya lama.
"Masyarakat lokal lebih memilih bekerja di sektor pertambangan yang hasilnya lebih cepat dan meggiyurkan," ujarnya.
Namun, menurut Mahmudin, dirinya tetap akan berupaya mengembangkan pertanian padi dengan melakukan pelatihan dan upaya lainnya untuk bisa memproduksi padi lebih besar.