Pangkalpinang (ANTARA) - Menteri Desa dan dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Transmigrasi (PDTT), Abdul Halim Iskandar menyatakan pembentukan Desa Tanggap COVID-19 beserta relawan COVID-19 adalah bentuk kewaspadaan dini dan upaya mencegah penyebaran virus corona klaster ruralisasi atau perpindahan perantau dari kota ke desa.
"Dampak pandemi COVID-19 ini telah mengakibatkan banyaknya masyarakat perantau di kota kembali ke desanya, karena kondisi perkotaan yang tidak memungkinkan lagi untuk menopang ekonomi keluarganya," kata Menteri Desa dan PDDT, Abdul Halim Iskandar di Pangkalpinang, Provinsi Bangka Beltiung, Jumat.
Ia mengatakan untuk mencegah penyebaran COVID-19 di perdesaan ini, Kemendes PDDT telah mengeluarkan kebijakan untuk membentuk Desa Tanggap COVID-19, sekaligus relawan melawan COVID-19 yang bertugas melakukan sosialisasi serta menyiapkan ruang isolasi yang dikelola menggunakan Dana Desa 2020.
"Alhamdulillah, kebijakan ini memberikan dampak yang sangat luar biasa, karena jumlah warga desa terdampak dan positif COVID-19 jauh lebih kecil dibanding di perkotaan," katanya.
Menurut dia pandemi COVID-19 memberikan dampak yang tidak baik terhadap perekonomian masyarakat perkotaan, sementara perdesaan masih normal dan landai-landai sehingga banyak warga perantau pulang kampung ke desanya.
Berdasarkan survei Kemendes PDDT, 90 persen masyarakat desa tidak menginginkan warga perantau ini pulang ke desa, karena mereka khawatir dan takut terjadi penyebaran COVID-19 di perdesaan.
"Hadirnya para perantau kembali ke desa, karena memang kondisi kota tempat mereka berusaha tidak lagi memungkinkan untuk diteruskan menopang ekonomi keluarganya," katanya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh kepala dan perangkat desa yang telah berhasil menangani dan memutus penyebaran COVID-19 di masyarakat desa serta menimalisir konflik sosial di tengah pandemi COVID-19 ini.
"Kita memahami kekuatiran masyarakat desa terhadap perantau ini. Oleh karena itu, kita menggeluarkan kebijakan untuk mencegah dan menekan kasus penyebaran virus corona ini di wilayah perdesaan," demikian Abdul Halim Iskandar.