Muntok (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung menganjurkan petani menanam benih padi varietas unggul nasional untuk menggenjot produktivitas lahan pertanian sawah untuk meningkatkan produksi beras.
"Dalam tiga tahun terakhir produktivitas lahan rata-rata masih sekitar tiga ton gabah kering giling per hektare per tahun, karena masih banyak petani yang masih menanam padi lokal," kata Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Bangka Barat, Darmono di Muntok, Senin.
Menurut dia, benih padi unggul lokal jenis utan antu memang cocok dan secara turun temurun dikembangkan petani lahan kering, namun untuk mengejar produksi beras kurang cocok.
"Benih varietas unggul nasional seperti Inpari, Impago, Batutegi dan lainnya sebenarnya juga cocok dikembangkan, varietas-varietas ini yang sedang kami coba kenalkan ke patani," kata dia.
Menurut dia, pada masa panen 2014 produksi gabah di daerah itu sekitar 6.200 ton gabah kering giling atau mampu memproduksi beras 3.932 ton.
Dengan luasan lahan pertanian padi yang mencapai 3.048 hektare yang terdiri dari 1.4648 hektare sawah dan 1.450 hektare ladang, menurut dia, produksi beras masih cukup rendah.
"Dengan beralih ke penanaman benih varietas unggul nasional, kami harapkan produktivitas lahan bisa mencapai lebih dari lima ton per hektare sekali panen," kata dia.
Untuk mewujudkan target tersebut, kata dia, perlu adanya program percontohan penanaman padi varietas unggul di setiap hamparan sawah yang ada di desa-desa agar petani bisa belajar langsung pola penanaman dan pengelolaan lahan dan tanaman.
"Kami berharap dengan beralihnya benih yang ditanam ke varietas unggul nasional, kami berhasil memenuhi target produksi gabah kering giling pada masa panen 2015 mencapai 7.336 ton," kata dia.