Pangkalpinang (Antara Babel) - DPRD Kota Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung (Babel), mengimbau pedagang untuk menurunkan harga sembako, seiring turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Penurunan harga BBM pada Senin (19/1), seharusnya juga diimbangi dengan penurunan harga sembilan bahan pokok (sembako) yang masih tinggi," kata Anggota Komisi I DPRD Pangkalpinang Rio Setiady di Pangkalpinang, Selasa.
Ia menjelaskan, saat ini, harga prenium bersubsidi turun menjadi Rp6.600 per liter dan solar turun Rp6.400 per liter.
"Seharusnya pedagang menyesuaikan harga barang dengan penurunan harga BBM ini, karena secara otomatis biaya transportasi pengiriman barang juga mengalami penurunan," ujarnya.
Namun demikian, kata dia, penurunan harga sembako ini membutuhkan waktu agak lama, karena pedagang harus menjual stok lama menggunakan modal lama yang tinggi.
"Mudah-mudahan minggu depan, harga sembako ini sudah turun atau menyesuaikan dengan harga BBM baru ini," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, diharapkan pemerintah kota melalui dinas terkait untuk mengawasi stok dan harga barang di pasaran ini. Jangan sampai harga BBM turun tetapi harga kebutuhan pokok warga tidak turun.
"Kami berharap pemerintah lebih mengoptimalkan pengawasan, agar harga kebutuhan pokok yang tinggi ini tidak memberatkan ekonomi warga yang masih melesu," ujarnya.
Berdasarkan data Disperindag Babel, harga beras mengalami kenaikan dari Rp10 ribu naik menjadi Rp11 ribu per kilogram, karena stok beras pedagang kurang.