Koba (Antara Babel) - PT Koba Tin melakukan validasi data jumlah utang kepada mitra kerjanya untuk mengetahui nominal yang harus dibayarkan.
"Dalam validasi ini kami mengundang pihak mitra untuk membawa data kemudian dicocokkan dengan data yang kami miliki," kata Ria Damayanti, perwakilan dari PT Koba Tin di Koba, Selasa.
Ia menjelaskan, pihaknya diberi kepercayaan dari Presiden Direktur PT Koba Tin, Kamardin M Top untuk melakukan validasi dan mengkonfirmasikan kepada pihak mitra.
"Tugas kami hanya sebatas melakukan validasi data agar nilai utang benar-benar cocok antara data kami dan data dari pihak mitra," ujarnya.
Ia mengatakan, data yang diserahkan pihak mitra kepada perusahaan akan divalidasi dan dilaporkan kepada pimpinan.
"Kalau ditanya kapan pelunasan utang perusahaan kepada mitra kerja, kami tidak bisa menjawab karena bukan ranah kami," ujarnya.
Sementara Rusman Araziz, mitra PT Koba Tin mengaku kecewa dengan sikap Presiden Direktur PT Koba Tin Kamardin M Top yang hingga sekarang belum melunasi utang perusahaan kepada mitra dengan nilai mencapai miliaran rupiah.
"Kami menerima surat undangan dari PT Koba Tin untuk datang ke kantor untuk validasi data, namun Kamardin M Top tidak hadir dan malah mengutus mantan karyawan untuk berhadapan dengan kami. Mantan karyawan jelas tidak bisa memutuskan, kami ingin bertemu langsung dengan Kamardin," ujarnya.
Ia menjelaskan, PT Koba Tin sudah berhenti bererasi sejak satu tahun lalu karena kontrak karya perusahaan peleburan bijih timah itu tidak diperpanjang dan pengelolaannya diserahkan kepada pemerintah.
"PT Koba Tin dengan manajemen yang lama banyak meninggalkan utang kepada mitra dan berjanji akan melunasi dengan menjual sebagian aset, namun sampai sekarang belum dipenuhi," ujarnya.
Ia menjelaskan, tercatat sekitar 40 perusahaan yang menjadi mitra PT Koba Tin menuntut hak mereka berupa utang yang belum dibayarkan pihak perusahaan.
"Kami hanya menuntut hak kami, sudah cukup lama kami memperjuangkannya namun pihak perusahaan hanya bisa menjanjikan saja," ujarnya.