Jakarta (Antara Babel) - Mantan Kapolri Jenderal Pol Sutarman berjanji untuk tidak terjun dalam politik seusai menyerahkan wewenang dan tanggung jawab kapolri kepada Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti.
"Saya janji ke diri saya untuk tidak lagi terjun di kegiatan-kegiatan pemerintahan dan politik. Saya akan habiskan sisa hidup saya untuk kepentingan-kepentingan sosial," kata Sutarman dalam Upacara Penyerahan Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Kapolri Kepada Wakapolri, di Jakarta, Rabu.
Ia mengaku telah secara tulus dan ikhlas melepaskan jabatan sebagai Kapolri. Ia menegaskan bahwa ia loyal kepada presiden dan tunduk pada apapun keputusan presiden.
Ia mengatakan Presiden Joko Widodo sempat menawarinya jabatan sebagai duta besar, tetapi ditolaknya. "Saya sudah bekerja di pemerintah hampir 34 tahun sejak 1981. Ke depan saya akan bantu bapak saya bertani. Dengan bertani sama saja membantu presiden untuk menyiapkan ketersediaan pangan negeri," katanya.
Meski masa pensiun Sutarman baru terhitung mulai Oktober 2015, tetapi ia menegaskan bahwa mulai kini ia sudah vakum di kepolisian.
"Saya tidak ada aktifitas lagi di kepolisian. Masa pensiun saya belum, tapi saya sudah berakhir di institusi ini," katanya.
Sementara dalam pidatonya, Sutarman mengungkapkan bahwa selama kepemimpinannya masih banyak terjadi ketidakadilan dan penyimpangan di Polri. "Saya tahu banyak terjadi penyimpangan dan ketidakadilan di internal maupun di luar, tapi saya belum mampu meluruskan penyimpangan-penyimpangan tersebut, saya mohon maaf," katanya.
Ia berharap dibawah kepemimpinan Badrodin, wajah Polri akan lebih berkembang dan dipercaya masyarakat.