Mentok, Bangka Barat (ANTARA) - Kejaksaan Negeri Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menutup sementara beberapa pelayanan untuk masyarakat setelah satu pegawainya dinyatakan positif COVID-19.
"Penghentian sementara pelayanan umum ini kami lakukan setelah salah satu pegawai di lingkungan Kejari Bangka Barat yaitu kepala sub pembinaan berinisial Tuan D, hari ini dinyatakan positif COVID-19," kata Kepala Kejari Bangka Barat Helena Octavianne di Mentok, Senin.
Menurut dia, penutupan sementara pelayanan Kejari Bangka Barat terdiri dari Bidang Pembinaan dan pelayanan umum, seperti pengambilan tilang, barang bukti dan lainnya.
"Kami lakukan langkah ini untuk menghindari penyebaran virus, saat ini kami juga melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh lingkungan kantor," katanya.
Selain memberlakukan kebijakan bekerja dari rumah, kepada pegawai pada Bidang Pembinaan juga akan menjalani tes usap sebagai langkah antisipasi lanjutan.
"Sebagai bentuk kewaspadaan dan kalau ditutupi malah bahaya," katanya.
Juru Bicara Satuan Tugas COVID-19 Kabupaten Bangka Barat dr. Hendra membenarkan adanya kasus positif di lingkungan Kejaksaan Negeri Bangka Barat.
"Informasi yang kami terima Tuan D sering menerima tamu di rumahnya, kemungkinan tertular dari tamunya yang datang dari Pangkalpinang dan Sungailiat," kata Hendra.
Ia menjelaskan, saat ini kondisi kesehatan Tuan D relatif stabil dan masih menjalani perawatan di RSUD Sejiran Setason.
Selain Tuan D yang bekerja di Kejaksaan Negeri Bangka Barat, Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bangka Barat hari ini juga menyatakan adanya penambahan kasus baru yang dialami dokter D, seorang dokter yang praktik di Kelurahan Tanjung, Mentok.
Sekretaris Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bangka Barat Sidharta Gautama mengatakan dokter D saat ini masih berada di Palembang untuk menjalani perawatan.
"Dokter D mengalami gejala saat sudah berada di Palembang dan selanjutnya dilakukan tes usap dan ternyata hasilnya positif COVID-19," kata Sidharta.
Ia menjelaskan, pada saat berangkat dari Mentok menuju ke Palembang, dr. D sudah melaksanakan rapid antigen dan hasilnya negatif sehingga bisa berangkat dari Pelabuhan Tanjungkalian.
"Setelah tiba di Palembang baru mengalami demam, kemudian berobat karena ada gejala panas tinggi, setelah dilakukan tes usap ternyata hasil positif," katanya.
Ia menjelaskan, saat ini kondisi dokter D masih dalam perawatan di Palembang dan baru diizinkan kembali ke Mentok jika hasil pemeriksaan sudah negatif.
"Kami masih melakukan penyelidikan epidemiologi, belum bisa dipastikan tertular virus di Mentok atau di Palembang," katanya.
Berita Terkait
Harvey Moeis klaim dana smelter swasta dipakai untuk bantuan COVID-19
23 Oktober 2024 19:59
Sekitar 400 juta orang di dunia alami COVID-19 jangka panjang
10 Agustus 2024 13:27
Jepang alami lonjakan kasus COVID-19
27 Juli 2024 13:26
Dinkes Bangka Tengah antisipasi gelombang COVID-19
9 Januari 2024 21:57
Jumlah pasien COVID-19 yang dirawat naik 255 persen
27 Desember 2023 12:53
Kemenkes: Dua pasien COVID Omicron JN.1 di Batam meninggal dunia
26 Desember 2023 14:38
Varian JN.1 sumbang hampir separuh kasus baru COVID-19 di AS
26 Desember 2023 11:09
Menkes prediksi kasus COVID-19 turun pada Februari 2024
22 Desember 2023 17:25