Belitung Timur (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman Djohan mengapresiasi inovasi petani jahe gajah di Desa Gantung, Kabupaten Belitung Timur, dalam mengatasi kelangkaan dan tingginya harga pupuk yang dapat mengancam penurunan usaha komoditas di daerah itu.
"Inovasi petani di Desa Gantung ini patut dicontoh, karena tanaman jahe gajah yang dikembangkan tumbuh sehat dan subur," kata Gubernur Erzaldi Rosman Djohan saat meninjau budi daya tanaman jahe gajah di Desa Gantung Belitung Timur, Sabtu.
Kunjungan Gubernur Erzaldi ke Desa Gantung untuk memastikan pemasaran panen jahe petani di Negeri Laskar Pelangi itu, sehingga tidak mengakibatkan harga jahe menurun.
"Apakah jahe gajah ini sudah ada pasarnya? Jangan sampai setelah dikelola dalam jumlah besar tapi belum ada pasarnya," kata Gubernur Erzaldi saat berdialog dengan petani jahe gajah Desa Gantung, Mohammad Made.
Mohammad Made mengatakan pemasaran pasar jahe gajah tidak ada kendala karena saat ini sudah ada pasar rempah-rempah tersebut.
"Saat ini kendala pengembangan jahe gajah ini, ketersediaan pupuk yang langka dan harganya juga mahal, sehingga petani berinovasi mengatasi kelangkaan pupuk tersebut," katanya.
Ia menjelaskan pupuk alami buatan petani ini yang terbuat dari telur ayam dan air sisa kolam ikan yang difermentasi. Olahan pupuk yang didapat Made dari menonton Youtube ini ternyata dapat menjadi nutrisi yang dapat membesarkan umbi jahe gajah.
"Tanaman jahe gajah tumbuh sehat setelah diberi nutrisi yang terbuat dari fermentasi telur ayam dan air kolam ikan selama 15-20 hari. Tanahnya pun dapat menjadi gembur," katanya.
Ia menambahkan langkanya pupuk di pasaran memicu ide dari petani yang telah 7 tahun membudidayakan tanaman rempah ini untuk membuat pupuk dari bahan alami yang ada di sekitar.
"Bahan yang mudah didapat, harganya pun sangat ekonomis dan juga aman bagi lingkungan," katanya.