Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bekerja sama dengan PT Berkah Rempah Makmur membangun demplot jahe merah, guna meningkatkan produksi dan ekspor komoditas itu.
"Demplot jahe merah ini, kita targetkan produksi jahe petani bisa mencapai 270 ton per bulan untuk memenuhi kebutuhan pasar," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan pembangunan demplot jahe merah ini, merupakan salah satu inovasi pemerintah daerah dalam meyakinkan para pembeli, dikarenakan tempat ini selain dijadikan tempat kunjungan pembeli, juga sebagai lokasi metode penyuluhan pertanian kepada petani mulai dari proses pembibitan hingga panen.
“Ini merupakan suatu dorongan pemerintah kepada para petani untuk lebih giat meningkatkan kualitas dan produksi jahe merahnya," katanya.
Ia menyatakan ke depan pihaknya akan menyiapkan bibit jahe merah yang berkualitas, dikarenakan komoditi ini mempunyai pangsa pasar yang tinggi baik di dalam negeri dan juga sebagai komoditas ekspor, maka kita terus berupaya mendorong para petani untuk menanam komoditi ini.
"Komoditi ini menjadi salah satu pilihan para petani selain porang, nanas, dan manggis," katanya.
Direktur Utama PT. Berkah Rempah Makmur Agus Supriyono menjelaskan demplot ini akan dijadikan pusat bibit berkualitas khusus jahe merah dan pihaknya akan memulai memproduksi industri olahan dari jahe merah seperti minyak atsiri dan serbuk powder.
"Sesuai perintah Gubernur untuk memakmurkan masyarakat kecil, kami sebagai fasilitator bertekad dapat membantu dengan berencana mendirikan pabrik di kawasan Lubuk, Kabupaten Bangka Tengah," katanya.
Menurut dia, penanaman jahe merah berstandar ekspor harus menggunakan bahan organik tanpa bahan kimia. Standar Operasional Prosedur (SOP) kita tekankan harus menggunakan bahan organik seperti kompos, kohe sapi, daun bambu, dan batang pisang.
"Kita telah membuat pupuk organik cair sendiri termasuk pestisida nabati untuk mendapatkan hasil yang berkualitas," ujarnya. ***1***