Muntok, 20/2 (AntaraBabel) - Balai Benih Ikan Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung yang berlokasi di Kecamatan Kelapa pada 2014 membutuhkan sambungan jaringan listrik untuk meningkatkan produksi benih ikan sesuai permintaan petani.
"Belumadanya aliran listrik menjadi kendala kami dalam upaya penangkaran berbagai jenis ikan air tawar sehingga belum mampu memenuhi permintaan petani budi daya di daerah itu," ujar Kepala Bidang Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat Amini di Muntok, Rabu.
Ia menjelaskan, pada tahun anggaran 2011 dan 2012 pemkab setempat sudah menganggarkan untuk memenuhi kebutuhan listrik itu, namun tidak ada kontraktor yang berminat membantu pengadaan tersebut.
"Tahun ini juga kami anggarkan kembali untuk program itu karena kami menilai kebutuhan listrik merupakan kebutuhan pokok untuk mengembangkan BBI Kelapa, contohnya untuk penangkaran butuh ketersediaan listrik dalam mengoperasikan alat penyetabil suhu air" ujarnya.
Selain itu, ketersidaan listrik juga untuk mengoperasikan mesin pompa air yang dibutuhkan saat debit air di kolam-kolam BBI menyusut drastis begitu memasuki musim kemarau.
Menurut dia, saat ini kebutuhan benih ikan air tawar di tingkat petani pembesaran dipasok dari para penangkar luar daerah seperti Sungaliat, Pangkalpinang, Palembang dan Jawa dengan harga cukup mahal.
Amini mangatakan, tidak adanya pasokan listrik ke BBI Kelapa berdampak pada minimnya produksi ikan ditempat itu.
"Kami baru bisa memijah ikan jenis nila yang cukup kuat menghadapi berbagai cuaca, sementara jenis lain seperti ikan emas, lele, patin, baung dan bawal belum karena butuh perlakuan khusus dalam pemijahan," katanya.
Ia mengatakan, budi daya ikan air tawar semakin diminati warga karena kebutuhan pasar meningkat dan memiliki prospek cukup menjanjikan, hal ini dipengaruhi adanya pergeseran selera konsumsi warga setempat yang dahulu tidak mau mengonsumsi ikan air tawar, namun akhir-akhir ini cukup tinggi kebutuhan konsumsinya.
"Secara detail kami belum mendata kebutuhan benih ikan yang dibutuhkan petani lokal, namun jika dilihat memang kami kewalahan memenuhi kebutuhan petani, bahkan banyak pesanan yang tidak bisa kami penuhi," ujarnya.
Ia mengatakan, dalam upaya persiapan sebelum adanya aliran listrik yang masuk ke BBI, pihaknya bekerja dengan petugas BBI Kelapa saat ini sedang mengupayakan perbanyakan calon induk ikan dan menambah jumlah kolam pemijah.
"Untuk induk nila super dan lele, kami sudah punya, bahkan beberapa waktu lalu kami juga dapat sumbangan calon indukan beberapa jenis ikan dari warga," katanya.
Ia mengatakan, jika aliran listrik sudah bisa masuk, pihaknya yakin pengelola BBI di Kelapa mampu meningkatkan produksi benih untuk memenuhi kebutuhan petani budi daya ikan air tawar di daerah itu.