Pangkalpinang, (ANTARA Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) minta masyarakat agar tidak memalsukan madu Pelawan kas Babel yang beredar di pasaran.
"Adanya tindakan pemalsuan madu Pelawan sangat disayangkan, karena akan merusak nama baik daerah di mata masyarakat luas dan bisa melumpuhkan perekonomian pemasaran madu Pelawan," kata Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Babel, Iskandar Zulkarnain di Pangkalpinang, Rabu.
Terkait dengal hal itu, Iskandar meminta para pelaku usaha terutama pedagang penjual makanan kas Bangka untuk tetap menjaga keaslian dan kualitas madu Pelawan.
Untuk mengantisipasi adanya tindak pemalsuan madu Pelawan, Pemrov Babel terus melakukan pemantauan di lapangan baik di tingkat petani maupun pedagang.
Jika nanti ditemukan pemalsuan madu Pelawan ataupun makanan kas Bangka lainnya, pemerintah akan melakukan tindakan tegas dan membawanya ke jalur hukum.
"Saat ini kualitas madu di pasaran masih terjamin dan belum pernah ditemukan adanya pemalsuan ataupun madu oplosan lainnya," katanya.
Selain itu, Iskandar juga mengimbau para pedagang untuk memperhatikan tempat penyimpanan madu sebelum dijual agar tidak terkontaminasi dengan bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia.
"Sebaiknya penyimpanan madu pelawan harus diberikan tempat khusus dan tidak dicampur dengan zat pengawet makanan agar tidak mempengaruhi kualitas madu tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan, keberadaan madu ini sudah dikenal di seluruh tanah air sejak dulu. Madu Pelawan dikenal dengan nama madu pahit Bangka.
Terkenalnya khasiat madu pahit Bangka yang bersumber dari lebah liar jenis Apis Dorsata yang menghisap sari bunga pohon Pelawan yang hanya bisa ditemukan di hutan-hutan Bangka. Lebah madu di Bangka tidak diternakkan melainkan langsung diambil dari hutan-hutan yang ada di sekitar perkampungan penduduk.
Makanan lebah yang alami tersebut membuat madu pahit Bangka berbeda dengan madu daerah lain dan memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan tubuh manusia. (T.KR-WRA)